BERITA TERKINIDAERAHHEADLINE

Dua Tahun Perangi Stunting, Program Bidan Untuk Negeri Dompet Dhuafa Pamit dari Buton Selatan

×

Dua Tahun Perangi Stunting, Program Bidan Untuk Negeri Dompet Dhuafa Pamit dari Buton Selatan

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Usai berkontribusi dalam upaya penurunan angka stunting di Desa Burangasi, Kecamatan Lapandewa, pelaksana atau person in charge (PIC) Bidan Untuk Negeri (BUN) kini pamit dari Kabupaten Buton Selatan (Busel).

Program yang digagas oleh Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa ini sukses memberikan dampak signifikan terhadap penurunan angka stunting di Desa Burangasi.

Kehadirannya yang telah berlangsung selama dua tahun berhasil mengurangi prevalensi stunting pada balita di desa tersebut. Setidaknya ada 9 dari 40 bayi terindikasi stunting dinyatakan telah pulih berkat pendampingan gizi di posyandu dan intervensi kesehatan dari BUN.

Menurut data dari PIC BUN, Etty Permatasari bahwa ada 40 balita yang terindikasi stunting pada tahun 2022. Jumlah ini terdiri dari 33 balita dan 7 bayi di bawah dua tahun (baduta). Namun, berkat intervensi dari program BUN, angka ini mengalami penurunan yang signifikan.

Baca Juga :  Tarif PPN Naik Jadi 12% per 1 Januari 2025, RI Termasuk yang Tertinggi di ASEAN

Hingga tahun 2024, jumlah balita terindikasi stunting turun menjadi 31 orang. Bahkan, 4 balita yang sebelumnya terindikasi stunting telah pulih berkat pendampingan gizi di posyandu dan intervensi kesehatan lainnya.

“Di tahun 2024 angka stunting di Desa Burangasi mengalami penurunan yang baik dan meningkatnya kualitas pola asuh para orangtua. Dari balita yang telah diintervensi dan ibu hamil yang didampingi dapat menekan angka kejadian stunting,” beber Etty Permatasari, Rabu (25/12/2024).

Sementara itu, Imran selaku Koordinator LKC Dompet Dhuafa Sulsel, mengatakan bahwa salah satu tujuan utama dari program BUN adalah meningkatkan akses kesehatan di daerah-daerah terpencil, khususnya dalam penanganan stunting.

Baca Juga :  Peringatan HKN 2024, Lima Puluh Anak di Konawe Ikut Khitanan Massal Digelar Dompet Dhuafa

“Kami ingin hadir sebagai solusi nyata untuk masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan layanan kesehatan berkualitas serta dalam rangka penanganan stunting,” ujar Imran, Selasa (17/12).

Selain pendampingan langsung kepada ibu hamil dan bayi, program BUN juga melibatkan berbagai aksi edukasi, seperti penyuluhan gizi dan pelaksanaan pos gizi, serta perbaikan fasilitas kesehatan.

Dengan adanya pendampingan ini, kualitas pola asuh dan perawatan ibu hamil dan bayi semakin meningkat, yang berkontribusi pada perbaikan status gizi mereka.

Program BUN juga mendapat apresiasi dari Plt Kepala Desa Burangasi, Thamrin. Menurutnya, sebelum adanya program ini, angka stunting di desa mereka sangat tinggi.

Baca Juga :  Harga Tiket Pesawat Domestik Resmi Turun 10 Persen

“BUN sangat membantu kami menekan angka stunting, sebelum Bidan Dompet Dhuafa masuk di desa kami, angka stunting begitu tinggi. Alhamdulillah setelah 2 tahun berhasil turun signifikan,” ungkap Tamrin.

Program BUN di Desa Burangasi ini berakhir pada Selasa (17/12/2024). Dompet Dhuafa Sultra menutup programnya itu dengan mengadakan acara Public Expo. Kegiatan tersebut diwarnai dengan peresmian fasilitas kesehatan yang telah direnovasi.

Public Expo juga menjadi momen perpisahan antara warga sekitar dengan tenaga kesehatan yang telah mendampingi mereka selama ini.

Dengan berakhirnya Program BUN, Dompet Dhuafa Sultra menunjukkan dedikasi mereka dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat, khususnya dalam memerangi stunting yang menjadi isu prioritas nasional. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x