LAJUR.CO, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis update perekonomian Sultra selang triwulan IV tahun 2024, Rabu (5/2/2025). Berdasarkan data, ekonomi Sultra tumbuh positif sebesar 5,40 persen (c-to-c) pada kuartal IV tahun 2024, mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2023 yang tercatat 5,35 persen.
Secara year on year (yoy), pertumbuhan ekonomi Sultra tumbuh sebesar 5,08 persen. Jika dibanding nasional, ekonomi Sultra tumbuh lebih tinggi dimana pada periode yang sama secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada angka 5,03 persen.
“Angka ini menunjukkan stabilitas dan daya tahan ekonomi daerah di tengah dinamika ekonomi nasional dan global,” jelas Plt Kepala BPS Sultra, Suriati Toar.
Ia menyebut, dari sisi produksi, komponen lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,98 persen. Sementara dari sisi pengeluaran berdasarkan pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga) juga mengalami pertumbuhan tinggi sebesar 12,42 persen.
Suriati Toar menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di Sultra terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha. Adapun lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi antara lain industri pengolahan yang tumbuh sebesar 12,98%. Berikut, lapangan usaha di bidang administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib yang tumbuh 11,98%, serta sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 7,81%.
Dari struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), perekonomian Sultra masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan dengan andil 23,48 persen, diikuti sektor pertambangan dan penggalian yang berkontribusi 21,13%.
Berikutnya, sektor perdagangan, reparasi mobil, dan sepeda motor berkontribusi sebesar 12,53%, sementara sektor konstruksi berkontribusi sebesar 12,15%. Industri pengolahan menyumbang 9,40% terhadap total Produk Domestik Regional Bruto. Kelima sektor utama ini memberikan kontribusi total sebesar 78,69% terhadap ekonomi Sultra.
Menyikapi hasil analisis BPS, Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, menyampaikan rasa syukur atas peningkatan pertumbuhan ekonomi Sultra pada tahun 2024.
“Alhamdulillah, hasilnya menunjukkan tren peningkatan,” ungkap Andap.
Pj Gubernur berharap penguatan sektor riil terus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan, dengan fokus pada sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan pariwisata. Menurutnya, tidak hanya mengandalkan pengelolaan kekayaan alam di sektor pertambangan dan penggalian, namun juga memperkuat sektor-sektor lainnya.
“Pemerintah provinsi akan terus berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi dari berbagai sektor, seperti pertanian, perikanan, perkebunan, dan pariwisata, serta sektor lainnya, bukan hanya bergantung pada pertambangan dan penggalian,” kata Andap Budhi Revianto.
Andap mencontohkan pentingnya penguatan sektor pertanian, terutama produk lokal dan sarana pendukungnya, serta upaya industrialisasi untuk mendorong tumbuhnya UMKM.
Untuk mencapai swasembada pangan berkelanjutan, Andap menekankan pentingnya memastikan sistem pangan yang tangguh, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah. Pendampingan dan pengawalan petani oleh dinas terkait, seperti Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Hortikultura, di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota harus dilaksanakan secara intensif.
“Penguatan sektor pertanian dapat dilakukan melalui pemberdayaan kelompok tani, penguatan kapasitas petani dengan pelatihan peningkatan produksi, keamanan pangan, pembuatan pupuk organik, serta edukasi integrated farming. Di sektor hilir, pemerintah daerah wajib mendorong hilirisasi produk pertanian agar tidak hanya dijual dalam bentuk mentah, tetapi menjadi produk olahan bernilai tambah yang dapat menumbuhkan industri kecil dan menengah di tingkat kabupaten/kota berbasis komoditas pertanian,” tutup Andap. Adm