LAJUR.CO, KENDARI – Melalui proses seleksi ketat yang diikuti puluhan peserta dari berbagai universitas di Indonesia, Ahmad Rijal Hanif, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo (FEB UHO), berhasil menembus babak final dan meraih gelar Juara 1 pada ajang Business Plan Competition tingkat nasional dalam rangkaian Digital Business Fest yang digelar oleh KSM Bisnis Digital FISIP UPN Veteran Yogyakarta.
Ajang tersebut dilaksanakan sejak tahap seleksi online pada 23 September hingga 31 Oktober 2025. Dari puluhan peserta, hanya 10 finalis terbaik yang dipilih untuk mempresentasikan inovasinya secara langsung (offline) di Yogyakarta.
Rijal mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya setelah sukses membawa pulang gelar juara.
“Tentunya sangat senang bisa mewakili UHO di ajang kali ini dan masuk final sehingga bisa berangkat untuk lomba offline di Yogyakarta. Saya bersyukur bisa memberikan yang terbaik dan mendapatkan hasil yang gemilang sebagai juara 1,” ujar Ahmad Rijal Hanif, Minggu (23/11/2025).
Dalam kompetisi ini, ia menampilkan inovasi berupa platform digital pengelolaan wakaf produktif dan pembiayaan usaha mikro syariah berbasis web dan mobile apps. Persiapan yang dibutuhkan untuk membuat dan menyempurnakan konsep tersebut dilakukan sejak 17 Oktober 2025.
Mahsiswa FIB itu mengungkapkan, sebagian besar perserta lain mengangkat inovasi seputar digitalisasi pariwisata. Sebaliknya, dirinya memilih sektor keuangan syariah yang dinilai memiliki dampak lebih luas.
“Inovasi saya bergerak di sektor keuangan syariah, khususnya wakaf produktif, sehingga berdampak pada pengelolaan wakaf, UMKM syariah, pertumbuhan ekonomi, dan kemandirian umat,” tutur Ahmad Rijal Hanif.
Pendekatan yang berbeda dan manfaat yang luas membuat inovasi tersebut mendapat penilaian tinggi dari para juri, bahkan unggul jauh dari peserta lain.
Rijal juga menyampaikan Kampus Hijau memberikan dukungan penuh hingga dirinya dapat mengikuti babak final secara langsung.
“Pihak kampus khususnya FEB UHO sangat mendukung saya, dengan membiayai tiket keberangkatan dan kepulangan serta memberikan uang saku,”
Namun, perjalanan menuju final tidak lepas dari tantangan. Mahasiswa anggkatan 22 itu, mengaku cukup kesulitan membagi waktu karena sedang berada di semester tujuh dan tengah menyelesaikan hasil penelitian.
Rijal mengungkapkan bahwa dirinya merupakan relawan di LAZNAS Yakesma Sultra. Karena itu, ia berkomitmen agar inovasi digital tersebut dapat diwujudkan menjadi platform nyata.
“InsyaAllah inovasi ini akan diusahakan agar bisa direalisasikan,” ucap Ahmad Rijal Hanif.
Ia pun berharap inovasi wakaf digital ini dapat mendapat dukungan berbagai pihak.
“Semoga inovasi ini bisa didukung pemerintah, lembaga filantropi, serta lembaga keuangan syariah agar bisa diimplementasikan,” kata Ahmad Rijal Hanif.
Laporan : Ika Astuti
