LAJUR.CO, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumangerukka dinilai sebagai kepala daerah dengan kinerja terbaik berdasarkan hasil survei Charta Politika Indonesia. Hasil survei secara resmi dirilis, Rabu (9/7/2025), menyandingkan kinerja tiga Gubernur Sultra berstatus difinitif.
Berdasarkan hasil survei tersebut, ASR menempati posisi teratas dengan skor 42,8% penilaian positif dari masyarakat. ASR jauh mengungguli dua pendahulunya Nur Alam dan Ali Mazi.
Gubernur Sultra Periode 2008-2018, Nur Alam mengekor di posisi kedua dengan skor 25,1% penilaian positif. Sementara Ali Mazi yang menjabat sebagai Gubernur Sultra Periode 2018-2023 menempati posisi ketiga dengan skor 12,5% penilaian positif.
Peneliti Utama Charta Politika, Wahyu Minarno, menjelaskan survei secara umum dilakukan untuk mengukur sejauh mana masyarakat menilai kinerja pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra Andi Sumangerukka dan Hugua dalam menjalankan program 100 hari kerja pertamanya.
Survei dilaksanakan pada 9–19 Juni 2025 dengan metode multistage random sampling, melibatkan 2.000 responden dari seluruh kabupaten/kota di Sultra, dan memiliki margin of error sebesar ±2,18 persen.
Dalam survei Charta Politika, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan ASR-Hugua tergolong tinggi. Sebanyak 15 persen responden menyatakan sangat puas, 66,5 persen cukup puas, 13,5 persen kurang puas, 0,9 persen tidak puas sama sekali, dan 4,3 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
“Kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Provinsi Sultra tergolong baik. Jika digabung, total yang menyatakan sangat puas dan cukup puas mencapai 81,5 persen,” jelas Wahyu.
Ia menambahkan, tingkat kepuasan ini menunjukkan adanya kepercayaan dan optimisme masyarakat terhadap janji politik serta pelaksanaan program-program yang dijalankan ASR dan Hugua selama 100 hari pertama masa jabatan mereka.
Survei turut merekam kepuasan publik di 17 kabupaten/kota di Sultra, baik wilayah daratan maupun kepulauan. Kota Kendari tercatat sebagai daerah dengan tingkat kepuasan tertinggi terhadap kinerja Pemprov Sultra.
Meski hasil survei menunjukkan tren positif, Wahyu menegaskan angka survei bukanlah akhir. Data awal ini bertujuan untuk melihat konsistensi kinerja kepala daerah.
“Tingkat kepuasan ini bisa berubah tergantung bagaimana kedua pemimpin menjalankan roda pemerintahan di tahun-tahun ke depan,” pungkasnya. Adm