SULTRABERITA.ID, KENDARI – Pelaku bisnis tambang di Sulawesi Tenggara (Sultra) kini tak perlu jauh-jauh jika ingin melakukan pengecekan besaran kadar nikel yang tengah digarap. Pengujian sampel komoditas logam tersebut saat ini sudah bisa dilakukan di Kota Kendari oleh PT Geo Gea Mineralindo.
Perusahaan laboratorium tambang swasta beralamat di Jalan Bunga Kumala, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari tersebut hadir memberikan layanan pengecekan dan analisa kadar nikel.
Meski terbilang baru, Laboratorium Geo Gea Mineralindo telah didukung teknologi peralatan lab mutakhir dan karyawan yang kompeten dalam bidang anaslisis produk mineral tambang khususnya nikel.
Kepala Laboratorium Geo Gea Mineralindo, Abdul Kadir menjelaskan, laboratorium tersebut sudah resmi beroperasi dan berpengalaman melayani beberapa perusahaan tambang yang hendak mengetahui kualitas nikel olahannya.
“Saat ini sangat perusahaan tambang yang beroperasi di Sultra, tentu semakin banyak juga perusahaan yang membutuhkan jasa pengecekan atau analisa sampel kadar nikel. Untuk itulah, PT Geo Gea Mineralindo hadir dan mendirikan sebuah laboratorium pengecekan dan analisa kadar nikel,” jelasnya, Minggu 19 Juli 2020.
Secara spesifik, kata Kadir, Laboratorium Geo Gea bisa digunakan untuk melakukan pengecekan dan analisa sampel eksplorasi atau sampel bor, PSI sampel, dan preparasi.
“Diawal proses adanya yang namanya proses pengecekan sampel, setelah sampel datang akan ada proses yang namanya preparasi sampel dengan menggunakan SOP yang ada. Setelah proses preparasi itulah, nanti akan melakukan analisa kadar atau kandungan apa saja yang ada, misalnya kadar Ni, Fe atau mineral apapun yang ada di dalam sampel,” jelas Abdul Kadir.
Selain menerima sampel dari pihak penambang, perusahaan ini sekaligus juga menyiapkan jasa pengecekan atau pengambilan sampel nikel secara langsung di lokasi.
“Kita juga menyiapkan jasa pengambilan sampel langsung. Ada tim untuk itu. Ketika ada pihak yang ingin memastikan jenis kandungan dan kadarnya di lokasi, maka kita bisa langsung cek di lapangan, lalu menganalisa dan setelah itu kita keluarkan hasilnya,” katanya.
Tarif pengecekan kadar nikel di Laboratorium Geo Gea Mineralindo juga terbilang kompetitif. Jika laboratorium lain mematok harga dikisaran Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu per sampel, perusahan ini mematok harga relatif lebih rendah yakni antara Rp 180 ribu sampai Rp 200 ribu per sampel.
“Harga yang kami tawarkan juga bisa bersaing. Bahkan semakin banyak sampel nikel yang dibawa, maka kami akan memberikan diskon dari harga awal,” imbuhnya.
Berdirinya Laboratorium Geo Gea Mineralindo di Sultra, kata Kadir, didasari menjamurnya investasi bisnis tambang di Sultra. Kondisi ini tidak diimbangi dengan jumlah laboratorium yang khusus menganalisa produk mineral tambang di Sultra.
Sejumlah investor bahkan terpaksa melakukan uji sampel di luar Sultra karena terbatasnya jumlah laboratorium. Hal ini tentu saja membutuhkan biaya besar.
“Kami hadir, kami juga ingin bersaing dengan lab yang lain, baik swasta maupun milik BUMN. Sebab, kami juga memiliki peralatan yang memadai dan sumber daya yang ahli di bidangnya,” ungkap Kadir.
Kehadiran laboratorium Geo Gea Mineralindo sekaligus membantu pemerintah memberdayakan tenaga kerja lokal. Pasalnya, beberapa teknisi laboratorium memanfaatkan lulusan Universitas Haluoleo (UHO) Kendari.
“Beberapa tenaga kita disini adalah lulusan dari UHO, ada dari Kimia ada juga dari alumni Teknik Pertambangan. Potensi mereka itu kami gunakan semua,” pungkasnya. Adm
