LAJUR.CO, KENDARI – Menjelang Hari Raya Iduladha 2025, harga sapi kurban di Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), mengalami lonjakan yang cukup signifikan.
Meski bobot sapi rata-rata hanya sekitar 100 kilogram, harganya bisa mencapai Rp14 juta per ekor. Kondisi ini dinilai cukup sebanding dengan ukuran bobot sapi yang hendak dijual.
Menurut Azward, salah seorang peternak sapi di Kolono, harga sapi kurban saat ini berada di kisaran Rp11 juta hingga Rp14 juta. Sapi-sapi tersebut berusia antara 2 hingga 3 tahun, usia yang umumnya dianggap ideal untuk hewan kurban.
“Harganya memang tinggi karena kualitasnya juga dijaga. Untuk kurban, sapi tidak boleh cacat sedikit pun,” ujarnya saat diwawancarai pada Kamis (15/5/2025).
Azward menuturkan bahwa permintaan sapi kurban di daerahnya cenderung meningkat setiap tahun, terutama menjelang Iduladha. Tingginya permintaan tersebut menjadi salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga.
Bahkan, menurutnya, saat ini hanya tersisa tiga ekor sapi di kandangnya karena sebagian besar sudah laku terjual lebih awal. Sapi peliharaan milik Azward juga banyak diminati masyarakat saat menggelar pesta tertentu.
“Sekarang tersisa 3 ekor. Soalnya biasa dijual untuk pesta,” tambahnya.
Meskipun bobot sapinya tergolong ringan, yakni hanya sekitar 100 kilogram, harga yang ditawarkan tetap tinggi karena fokus utamanya bukan pada besar kecilnya sapi, melainkan pada kualitas fisik dan kondisi kesehatan hewan.
“Intinya dia dijaga jangan sampai ada cacat,” jelas Azward.
Perawatan sapi untuk kurban dinilai jauh lebih ketat dibandingkan dengan sapi potong biasa. Peternak harus memastikan kebersihan kandang, pemberian pakan bergizi, serta pemantauan kesehatan rutin agar sapi tetap dalam kondisi prima hingga hari penyembelihan. Red