LAJUR.CO, KENDARI – Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ir Hugua menargetkan serapan anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra mencapai angka 30 persen pada bulan Juni 2025. Target tersebut disampaikan saat memimpin apel gabungan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemprov Sultra di Lapangan Kantor Gubernur, Senin (2/6/2025).
Dalam arahannya, Hugua mengungkapkan keprihatinan atas rendahnya realisasi anggaran hingga bulan lalu yang baru menyentuh angka 9 persen. Ia menegaskan agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) segera mengeksekusi program yang telah direncanakan, tanpa menunda atau terjebak dalam wacana semata.
“Jangan banyak berteori. Pemerintahan itu bukan soal teori, tapi soal eksekusi. Fungsi APBD itu untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Kalau uang masih disimpan di bank, maka pasar kita lesu. Konsumsi masyarakat juga lemah,” tegasnya.
Mantan Bupati Wakatobi dua periode itu meminta para kepala OPD untuk segera mengevaluasi dan menjalankan program-program yang bisa dieksekusi dalam waktu dekat. Menurutnya, belanja daerah yang stagnan hanya akan memperlambat pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kepala OPD tolong segera evaluasi dan eksekusi program yang bisa dijalankan. Tidak usah tunggu-tunggu. Masyarakat butuh kita bergerak cepat,” tandasnya.
Apel gabungan diikuti oleh staf ahli gubernur, asisten Sekda, kepala OPD, kepala biro, pejabat struktural dan fungsional, serta ribuan ASN dari berbagai instansi. Hugua menekankan, apel seperti gabungan bukan sekadar rutinitas, melainkan momentum penting untuk memperkuat semangat kebangsaan dan menyampaikan arah pembangunan secara langsung.
“Apel seperti ini bukan hanya sekadar berkumpul, tapi merupakan sarana yang sangat penting untuk menyampaikan nilai-nilai kebangsaan dan arah pembangunan. Ini momen yang bermakna bagi saya,” ujarnya.
Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Hugua mengajak seluruh ASN memahami sejarah dan makna ideologis bangsa. Ia mengingatkan bahwa ASN bukan sekadar pekerja administrasi, melainkan bagian penting dari pembangunan bangsa.
“Kalau kita tidak memahami sejarah bangsa, maka kita akan bekerja hanya sebatas administrasi, tanpa ruh kebangsaan. ASN harus sadar bahwa perannya adalah bagian dari pembangunan bangsa, bukan sekadar pekerja birokrasi,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya pemahaman terhadap visi-misi kepemimpinan daerah, yakni ASR-Hugua. Menurutnya, seluruh jajaran pemerintahan, mulai dari kepala OPD hingga petugas kebersihan, harus memahami arah pembangunan yang sedang dijalankan.
“Mulai dari kepala SKPD sampai tukang sapu, harus tahu visi ASR-Hugua. Kalau tidak, pembangunan hanya jalan begitu saja, tidak paham arahnya,” katanya.
Di akhir sambutannya, Hugua berharap nilai-nilai Pancasila dapat diterjemahkan dalam kinerja nyata ASN, dengan semangat melayani dan membangun daerah secara profesional dan cepat tanggap. Adm