LAJUR.CO, KENDARI – Membagi waktu antara perkuliahan, kewajiban rumah tangga, dan mendampingi suami bertugas bukanlah hal mudah. Namun, Nining Yulianti mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Kendari, membuktikan bahwa kombinasi itu dapat berujung pada prestasi.
Ibu rumah tangga asal Wanci, Wakatobi, ini dikobatkan sebagai Lulusan Terbaik 1 Universitas Terbuka (UT) Kendari Periode II Tahun 2025, Kamis (30/10/2025).
Nining, yang merupakan anak tunggal dari seorang Pegawai Negeri Sipil, berhasil meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dari program studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi, yakni 3,83.
“Alhamdulillah, sangat bersyukur sekali karena perjuangan selama kurang lebih empat tahun akhirnya terbayar lunas,” ucap Nining Yulianti.
Sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga, Nining mengaku tantangan terbesar selama kuliah adalah mengatur waktu antara belajar, mengurus rumah, dan merawat anak.
”Tantangannya sih sebenarnya lebih ke melawan rasa malas. Kalau misalnya sudah mager, karena kan saya sebagai ibu rumah tangga, jadi habis ngurus anak, suami, rumah juga, capek kan,” kata Nining Yulianti.
Untuk mengatasi rasa malas, ia selalu mengingat motivasi awal kuliah yaitu ingin membanggakan kedua orang tuanya.
Nining mengaku memilih UT karena sistem pendidikannya yang fleksibel dan bisa diakses dari mana saja. Hal itu sangat membantunya yang harus berpindah-pindah mengikuti tugas suami.
”UT fleksibel sekali. Ketika saya mengikuti suami saya untuk bertugas di beberapa daerah, Saya bisa mengakses pembelajaran Universitas Terbuka dari mana saja. Yang penting ada jaringan data,” jelas Nining Yulianti.
Keberhasilannya menjadi lulusan terbaik bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga bukti bahwa ibu rumah tangga pun bisa berprestasi dan menyelesaikan pendidikan tinggi jika memiliki tekad yang kuat.
“Tips saya sederhana saja, pintar-pintar membagi waktu. Karena di samping kuliah, kita juga harus mengurus rumah tangga. Kuncinya disiplin dan niat yang kuat,” ujar Nining Yulianti.
Ia juga berharap masyarakat dapat menghilangkan stigma negatif terhadap lulusan UT.
”Semoga masyarakat di luar sana juga berpikir bahwa UT itu alumni-alumninya bukan alumni yang cupu-cupu atau bukan yang biasa-biasa saja. Kita bisa berkarya dari mana saja, bahkan dari rumah,” ungkap Nining Yulianti.
Laporan : Ika Astuti
