LAJUR.CO, KENDARI – Jelang penampilan di Istana Negara untuk memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, para penari Sajo Moane asal Wakatobi menggelar latihan pemantapan pada Sabtu pagi (16/8/2025).
Sebanyak 70 penari, yang terdiri dari siswa kelas 3 SD hingga kelas 8 SMP, tampak antusias mengikuti latihan di hotel tempat mereka menginap.
Menurut pendamping tim, Nasaruddin, latihan kali ini bertujuan untuk menyatukan gerakan dan membangun kepercayaan diri sebelum tampil di hadapan tamu negara dan Presiden RI.
Sehari sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Wakatobi, turut melihat langsung persiapan para penari yang membawakan Tari Sajo Moane. Bupati Wakatobi, Haliana didampingi sang istri datang memberi semangat kepada puluhan anak-anak terpilih dalam tim Tari Sajo Moane.
Tari Sajo Moane merupakan sebuah tarian tradisional yang dilestarikan hingga kini oleh masyarakat Tomia, Kabupaten Wakatobi. Tarian ini biasanya ditampilkan ketika menyambut tamu kehormatan, upacara adat istiadat, pernikahan hingga kegiatan serupa lainnya.
“Alhamdulillah, persiapan cukup baik. Kemarin sore kami juga mendapat kunjungan dari Bupati Wakatobi, bersama Ibu, yang datang memberi dukungan dan memastikan kesiapan anak-anak,” ujar Nasaruddin, Sabtu (16/8).
Meskipun latihan bersifat pemantapan dan hanya dilakukan oleh beberapa penari inti, semangat peserta tetap tinggi.
Mereka akan menjadi salah satu delegasi seni budaya dari Sulawesi Tenggara (Sultra) yang turut memeriahkan upacara kenegaraan di Istana Negara pada 17 Agustus 2025. Tari Sajo Moane akan ditampilkan pada saat upacara penurunan bendera pusaka merah putih di sore hari. Red