LAJUR.CO, KENDARI – Untuk kesekian kalinya, produk wastra unggulan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) turut andil dalam perhelatan pameran tahunan Karya Kreatif Indonesia (KKI) diinisiasi Bank Indonesia. Sebelum KKI digelar, Bank Indonesia terlebih dahulu melakukan kurasi pada sejumlah produk UMKM binaan kantor perwakilan di setiap provinsi.
Dua karya tenun terbaik dari Bumi Anoa tampil mewakili daerah di ajang KKI 2025, berlangsung mulai 7-10 Agustus di Hall B Jakarta International Convention Center (JICC). UMKM tersebut adalah Anisa Tenun dari Masalili, Kabupaten Muna, dan Nira Lakoo dari Buton Tengah (Buteng).
Anisa Tenun dan Nira Lakoo Buteng merupakan UMKM binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sultra. Keduanya selalu membawa warisan budaya tenun lokal yang dikembangkan menjadi karya fashion bernilai tinggi, disamping tetap mengacu pada pakem tradisional.
Kepala KPwBI Sultra, Edwin Permadi mengatakan, motif-motif tenun yang ikut dipamerkan pada ajang nasional ini memiliki ciri khas daerah dan melekat pada identitas budaya.
“Motif dan warna tenun Sultra terus berkembang seiring dengan tren ekonomi kreatif. Namun, ciri khas daerah tetap dijaga agar identitas budaya tetap melekat,” ujar Edwin Permadi saat ditemui Jurnalis lajur.co di lokasi KKI, Jumat (8/8/2025).
Event KKI yang digelar sejak awal Juli hingga Agustus 2025 ini fokus mengangkat kekayaan wastra atau kain tradisional Indonesia.
Keikutsertaan tenun Sultra menjadi bagian dari upaya mendorong produk lokal naik kelas dan dikenal secara nasional.
Guna memperluas jangkauan pemasaran, lanjut Edwin Permadi bahwa BI Sultra juga menggandeng desainer nasional Dian Oerip yang dikenal sebagai pegiat wastra Nusantara.
Melalui strategi live shopping di berbagai platform digital, Dian Oerip mempromosikan produk tenun Sultra ke pasar yang lebih luas.
“Kami ingin tenun Sultra tidak hanya dikenal sebagai produk budaya, tapi juga menjadi komoditas fashion yang kompetitif di tingkat nasional,” tambah Edwin.
Saat live shoping berlangsung, Dian Oerip aktif menjajakan sejumlah kain tenun dengan beragam motif. Di antaranya motif ubur-ubur, motif kaghati atau layang-layang, dan beberapa motif terbaru lainnya.
Didampingi Sitti Erni selaku owner Anisa Tenun, Dian Oerip sangat fasih menarasikan makna motif setiap kain yang ia pajang. Hal itu menjadi daya tarik penonton live shoping hingga menarik banyak pembeli dan perhatian pengunjung di gerai BI Sultra.
Dengan kombinasi strategi promosi langsung dan digital, Edwin berharap kehadiran tenun Sultra di KKI tahun ini menjadi momentum untuk memperkuat identitas budaya sekaligus mendongkrak nilai ekonomi sektor kriya dan tekstil lokal. Red