LAJUR.CO, KENDARI – Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) memuji inisiatif Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat (Mubar) Dr Bahri yang menelurkan kebijakan subsidi angkutan penyebrangan barang dan jasa via kapal ferry. Hal ini disampaikan Plt Sekretaris Itjen Kemendagri Ahmad Husin Tambunan saat kick-off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Gubernur Sultra Ali Mazi dan Bank Indonesia di Kota Kendari, Jumat (11/8/2023).
Kata Husin ide Pj Bupati Mubar memberi subsidi jasa transportasi angkutan barang yang menggunakan jasa PT ASDP di Kabupaten Mubar efektif menekan lonjakan harga berbagai komoditi yang dipicu tingginya biaya transportasi.
“Kami laporkan, setiap hari kami melakukan verifikasi salah satu praktek terbaik di sultra oleh Bupati Muna Barat, itu telah memberikan bantuan kepada ASDP dalam rangka menekan ongkos angkut di perairan’’ ungkapnya.
Dalam beberapa kali agenda rapat bersama Pemprov Sultra, diketahui andil komoditas membentuk inflasi tertinggi bukan karena pangan, tapi biaya transportasi yang terbilang mahal.
“Untuk itu kepada kepala daerah diminta untuk terobosan dengan memberikan bantuan atau subsidi untuk jasa transportasi sehingga dapat menekan angka ongkos angkut,” ulasnya.
Diwawancarai usai kegiatan, Dr Bahri mengakui kebijakan subsidi ASDP diambil sebagai langkah konkret menekan kenaikan harga barang dan memastikan produk pangan yang masuk ke Mubar tidak mengalami lonjakan harga signifikan.
Langkah ini dilakukan sekaligus menjamin ketersediaan barang terutama jenis pangan yang diprediksi bakal mengalami inflasi beberapa bulan kedepan akibat gejala El Nino.
“Pemda Subsidi ke angkutan di Muna Barat. Komoditi di Mubar masuk dan keluar rata-rata lewat angkut Laut. Jadi kita intervensi ke situ. Semacam barang dari Bombana, agar harga relatif sama, diberi bantuan di sisi jasa angkutan. Beras dari Konawe yang masuk ke Mubar harganya bisa relatif sama karena ada program subsidi. Kita juga ada kebijakan bantuan BBM untuk tukang ojek di Mubar,” jelas Dr Bahri.
Kebijakan subsidi ASDP Pemkab Mubar sejalan dengan apa yang disampaikan pemerintah yakni antisipasi ancaman El Nino. Menurut Bahri, Pemda Mubar telah menjalin kemitraan dengan Pemda Konawe untuk suplai konsumsi kebutuhan beras menghadapi packlik pangan pada periode musim kemarau panjang.
Dengan adanya subsidi angkutan, harga komoditi beras dan ketersediaan pangan yang disuplai dari Konawe bisa terjamin.
Langkah sama juga tengah digagas Dr Bahri mensuport jalur transportasi udara via Bandara Sugimanuru.
Saat ini, Pemda Mubar tengah mendorong kebijakan subsidi ke Maskapai Lion Air agar perusahaan tersebut mau mengaktifkan kembali layanan penerbangan bagi masyarakat Mubar. Termasuk menambah trayek penerbangan Kendari-Mubar.
“Dengan Lion Air, kita sistem blok seat. kalau berkurang 50 seat, pakai jaminan dibayarkan oleh Pemda. Kita usul ada trayek Mubar-Kendari karena mobilisasi untuk tujuan Kendari sangat tinggi. Bisa dilihat dari arus penumpang kapal, selalu padat. Maka kita usul agar Lion Air membuka jalur penerbangan ke Kendari,” jelas Bahri. Adm