SULTRABERITA.ID, KENDARI – Launching pembangunan dua terminal laut di Kabupaten Buton Selatan dan Wakatobi serta terminal tipe A Puuwatu Kota Kendari menjadi kado spesial Sultra pada peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) ke-49.
Eksekusi tiga project yang merupakan simpul transportasi darat di Bumi Anoa ini diresmikan langsung Gubernur Sultra, Ali Mazi, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI, Budi Setiyadi dan Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, Sabtu 19 September 2020. Peresmian ini merupakan bagian rangkaian peringatan Harhubnas ke-49 yang dipusatkan di Kota Kendari.
Kolaborasi Pemprov Sultra dan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI
Terminal Tipe A Puuwatu yang merupakan jalur angkutan darat antar kota antar provinsi oleh Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Hado Hasina diproyeksi menjadi satu-satunya terminal termegah di Sultra.
Tahap penggarapan terminal yang terletak di Perbatasan Kota Kendari dan Kabupaten Konawe, tutur Mantan PJ Wali Kota Baubau itu sejatinya telah dimulai sejak 2019 di atas kawasan seluas 2,5 hektar. Infrastruktur yang dibiayai oleh APBN tersebut pun ditarget rampung pada tahun 2021.
“Ini adalah kado dari Pak Dirjen Perhubungan Darat ke Gubernur Sultra pada peringatan Harhubnas 2020. Agenda ini ini juga dibackup penuh oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ir Ridwan Bae,” ucap Hado Hasina.
Sementara itu, Ali Mazi dalam sambutannya menyebut Terminal Tipe A Puuwatu adalah hasil kolaborasi antara Pemda Sultra dan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub yang baru saja digagas tahun 2019 guna menunjang menunjang Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) Kota Kendari dan sekitarnya.
“Seperti kita ketahui bahwa selama ini Sultra belum pernah memiliki terminal tipe A ( antar kota antar provinsi), maka dengan dimulainya pembangunan terminal dengan konsep mix used yang diperkenalkan oleh Bapak Dirjen Perhubungan Darat akan makin memposisikan Sulawesi Tenggara sebagai provinsi terdepan dalam penataan simpul transportasi darat di Kawasan Timur Indonesia,” papar Ali Mazi.
Kondisi ini diperkuat pasca realisasi pembangunan Kendari New port sebagai pelabuhan termodern ke 3 di Kawasan Timur Indonesia setelah Makassar dan Bitung.
Sinergi Garbarata dan Program Pariwisata Nasional
Dua pelabuhan di wilayah kepulauan Sultra yang juga dilaunching serentak hari itu yakni pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Kaledupa – Tomia – Binongko masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wakatobi. Sementara Pelabuhan Siompu – Kadatua di Kabupaten Buton Selatan include dalam wilayah KPPN Kota Baubau.
Terletak di dalam lingkar pariwisata nasional, tak ayal pembangunan dua pelabuhan ini mendapat atensi serius dari Kemenhub sejak awal pengusulannya ke pusat.
Kata Ali Mazi, sesuai Rencana Induk Pariwisata Nasional RI yang termuat dalam PP 150 tahun 2011 ada 4 kawasan pariwisata nasional di Sultra yakni KSPN Wakatobi, KPPN Baubau dan sekitarnya, KPPN Kendari dan sekitarnya, dan KPPN Rawa Aopawatumohai dan sekitarnya. Sementara sesuai misi 4 pembangunan daerah Sultra, lanjut Ali Mazi, didalamnya menyebutkan RPJMD Sultra sesuai Perda Sultra no 9 tahun 2018 yakni membangun konektivitas melalui kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam menciptakan daya saing wilayah maka pembangunan simpul transportasi khususnya transportasi darat di Sultra menjadi sangat strategis.
“Sulawesi Tenggara memiliki lebih dari 650 pulau dan 80 pulau berpenghuni yang sangat memerlukan infrastruktur transportasi sebagai urat nadi perekonomian wilayah regional,” ungkap Politisi NasDem itu.
“Strategi pembangunan yang kami perkenalkan dengan Garbarata (Gerakan Pecepatan / Pemerataan Pembangunan Daratan dan Kepulauan ) adalah strategi yang kami pilih untuk segera menciptakan konektifitas wilayah Sultra yang termasuk salah satu provinsi berciri kepulauan di Indonesia,” urai Gubernur Sultra dua periode itu.
Tak ayal, pembangunan infrastruktur transportasi di daerah kepulauan di atas sebagai sasaran pembangunan 5 tahun duet Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN) berkorelasi dengan agenda nasional yakni pengembangan dua kawasan pembangunan pariwisata nasional yakni KSPN Wakatobi dan KPPN Baubau dan sekitarnya.
Diakhir sambutannya, Ali Mazi tak lupa menyampaikan terimakasih pada Presiden RI, Joko Widodo, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI, Budi Setiyadi dan Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae yang berkontribusi besar atas realiasasi tiga infrastruktur transportasi yang selama ini diidamkan masyarakat Sultra.
Keberadaan simpul transportasi darat dan laut ini menggenapi spot transportasi udara yang juga digagas oleh Ali Mazi pada periode pertama memimpin Sultra.
“Pada simpul transportasi udara di Sulawesi Tenggara, kami berhasil meyakinkan pemerintah tentang kerja sama memulai pembangunan bandara dari dana APBD seperti Terminal Bandar Udara Halu Oleo dengan investasi pemda tidak kurang dari 120 milyar, Bandara Wakatobi kurang lebih 160 milyar dan Bandara Sangia Nibandera di Kolaka dengan nilai di atas 200 milyar kerja sama pemda dan badan usaha,” urainya.
Launching pembangunan tiga simpul transportasi itu selanjutnya akan diikuti penyusunan zona keselamatan transportasi di Sultra. Pemprov Sultra sendiri kini tengah menyusun Pergub tentang zona keselamatan transportasi untuk 6 daerah di Bumi Anoa. Enam daerah ini dipilih karena memiliki simpul utama bandara, pelabuhan laut dan terminal darat.
“Zona keselamatan transportasi ini akan kami kembangkan menjadi daerah percontohan yang ramah lingkungan dengan dukungan lingkungan transportasi darat, laut dan udara yang humanis,” pungkas Ali Mazi. Adm