BERITA TERKINIHEADLINE

Lewat Jalan Sehat, Tiga UPT Dorong Empati dan Kerukunan Antar Siswa

×

Lewat Jalan Sehat, Tiga UPT Dorong Empati dan Kerukunan Antar Siswa

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Maraknya kasus bullying dan kekerasan di lingkungan sekolah menjadi perhatian serius Balai Bahasa, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), dan Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Sulawesi Tenggara (Sultra).

Sebagai upaya membangun kepedulian dan budaya saling jaga di dunia pendidikan, ketiga UPT tersebut menggelar Jalan Sehat #RamahSamaTeman dan senam bersama di kawasan MTQ Kendari, Minggu (23/11/2025).

Kegiatan ini digelar bertepatan dengan momentum Hari Anak Sedunia dan Hari Guru Nasional, serta menjadi bagian dari gerakan nasional yang berlangsung serentak di 34 provinsi dan dipantau langsung oleh Presiden RI Parabowo Subianto.

Ratusan peserta dari jenjang SD, SMP, hingga SMA mengikuti kegiatan tersebut, bersama guru, kepala sekolah, orang tua, dan dukungan dari Dinas Pendidikan Provinsi serta Kota Kendari.

Baca Juga :  Tips Membeli Tiket Pesawat Murah agar Liburan Keluarga Lebih Hemat

Kepala BGTK Sultra, Surip Widodo, mengatakan langkah ini diambil karena fenomena perundungan di sekolah kini semakin mudah terlihat dan berkembang cepat, terutama akibat pengaruh lingkungan pergaulan dan media sosial tanpa filter.

“Kita ingin mengampanyekan anti kekerasan dan anti bullying. Tantangannya memang besar karena persoalannya bukan hanya di sekolah, tapi pergaulan dan media sosial yang mempercepat penyebaran perilaku negatif,” ucap Surip Widodo.

Ia menyebutkan bahwa BGTK turut memperkuat pencegahan bullying melalui berbagai pelatihan guru, termasuk etika kecerdasan artifisial dan Bimbingan Konseling.

“Gurukan sebagai teladan dan menjadi fasilitator, lewat merakan kami berusahan untuk mengantisipasi dengan memberikan contoh dan pengertian-pengertian,” kata Surip Widodo.

Baca Juga :  Stroke Bisa Menyerang Usia Muda, Ini Tanda Peringatan yang Harus Dikenali

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sultra, Dewi Pridayanti, menilai kasus bullying yang marak dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan pentingnya membangun empati antar siswa.

Ia bahkan menyinggung kasus seorang pelajar SMA yang merakit bom akibat tekanan dan perundungan dari lingkungan sekitarnya.

“Dengan jalan sehat dan ajakan rukun sama teman ini, kami ingin anak-anak dan guru saling mengenali, memahami kondisi temannya, dan membangun empati. Jika ekosistem sekolah nyaman, bullying bisa dicegah,” ungkap Dewi Pridayanti.

Dalam kegiatan ini, panitia juga membagikan stiker kampanye berisi slogan-slogan edukatif tentang menjaga kerukunan, menghindari bullying, dan saling menghormati.

Baca Juga :  Cuaca Panas Mendidih, BMKG Ingatkan Hindari Paparan Matahari Jam Ini

Pemilihan kawasan MTQ sebagai titik kegiatan karena menjadi tempat berkumpulnya masyarakat, sehingga pesan kampanye dapat menjangkau lebih luas.

“Alasan kami memilih Kawasan Eks MTQ ini, karna banyak masyarakat berkumpul dan cocok untuk mengkampanyekan hal-hal terkait kerukunan sama teman baik di lingkugan masyarakat, sekolah dan juga keluarga,” ujar Dewi Pridayanti.

Surip berharap gerakan tersebut dapat terus berlanjut dan semakin memperkuat budaya saling jaga di lingkungan pendidikan.

“Harapannya, anak-anak makin akrab, tidak saling berkelahi, dari SD sampai SMA. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk tumbuh,” kata Surip Widodo.

Laporan : Ika Astuti

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x