LAJUR.CO, Kendari – Kebun Raya Kendari yang juga dikenal sebagai Camping Ground Kendari kini resmi menerapkan sistem pembayaran non-tunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS untuk pembayaran tiket masuk kawasan wisata.
Kebijakan ini merupakan bagian dari kerja sama antara Pemerintah Kota Kendari dan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), sebagai upaya mendorong digitalisasi transaksi di sektor pariwisata lokal. Sebelumnya, BI Sultra juga telah mendukung pengembangan fasilitas digital di lokasi tersebut dengan menyediakan layanan internet berbasis satelit Starlink guna memastikan konektivitas stabil bagi transaksi nontunai.
Kepala UPTD Kebun Raya Kendari, Irawan mengatakan, implementasi QRIS menggantikan sistem pembayaran konvensional berbasis uang tunai. Meski demikian, pengunjung tetap akan menerima karcis fisik sebagai bukti pembayaran.
“Penggunaan QRIS untuk tiket masuk sudah berlaku. Tapi kami tetap berikan karcis sebagai bukti. Jadi QRIS ini hanya menggantikan uang tunai,” ujar Irawan saat ditemui, Kamis (4/9/2025).
Salah seorang pengunjung, Sri (29), mengapresiasi inovasi tersebut. Menurutnya, pembayaran melalui QRIS jauh lebih praktis dan sesuai dengan gaya hidup masyarakat modern.
“Sekarang lebih gampang, tinggal scan barcode saja. Tidak perlu lagi repot bawa uang tunai,” tuturnya.
Selain menerapkan sistem pembayaran digital, Kebun Raya Kendari menyediakan fasilitas Wi-Fi gratis bagi pengunjung. Layanan telekomunikasi tersebut memungkinkan pengunjung berbagi konten wisata di media sosial.
Bagi yang hendak berkunjung, harga tiket masuk Kebun Raya Kendari terbaru per akhir Agustus 2025 adalah Rp5.000/orang dewasa dan Rp3.000/anak. Khusus pengguna kendaraan dikenakan biaya parkir terpisah yaitu Rp5.000 untuk sepeda motor dan Rp10.000 bagi pengendara mobil. Destinasi wisata unggulan Kota Kendari dapat diakses setiap hari mulai pukul 07.00 WITA hingga pukul 17.30 WITA.
Spot wisata edukasi digagas mantan Wali Kota Kendari Ir Asrun ini terletak di Jalan Kebun Raya Nanga-Nanga, Kelurahan Andonohu, Kecamatan Poasia. Dengan luas mencapai ±113 hektare, kawasan Kebun Raya diapit wilayah Hutan Nanga-Nanga yang dikelola sebagai ruang terbuka hijau sekaligus destinasi ekowisata oleh Pemkot Kendari.
Kebun Raya tersebut merupakan bagian dari jaringan kebun raya di bawah koordinasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang kini menjadi BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan berfungsi sebagai kawasan konservasi tanaman khas Sulawesi Tenggara, edukasi lingkungan serta ruang rekreasi keluarga.
Laporan: Ika Astuti
