BERITA TERKINICORNERHEADLINE

Mengenal ‘Haroa’, Tradisi ‘Baca-baca’ Masyarakat Suku Buton dan Muna Saat Lebaran

×

Mengenal ‘Haroa’, Tradisi ‘Baca-baca’ Masyarakat Suku Buton dan Muna Saat Lebaran

Sebarkan artikel ini
Tradisi Haroa masyarakat suku Muna dan Buton Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi ritual wajib setiap menyambut hari raya Lebaran. Ini haroa berupa makanan tradisional khas mulai dari lapa-lapa, cucur hingga kue wajik disajikan dalam dulang.
Tradisi Haroa masyarakat suku Muna dan Buton Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi ritual wajib setiap menyambut hari raya Lebaran. Ini haroa berupa makanan tradisional khas mulai dari lapa-lapa, cucur hingga kue wajik disajikan dalam dulang.

LAJUR.CO, KENDARI – Setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan, seluruh umat muslim di dunia termasuk Indonesia akan merayakan hari kemenangan dengan suka cita. Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi tersendiri ketika menyambut hari raya Lebaran / Hari Raya Idulfitri 1445 H.

Seperti tradisi ‘Haroa’, sebuah tradisi kebudayaan yang rutin dilakukan oleh masyarakat Muna dan Buton. Di kalangan masyarakat kedua suku ini, tradisi Haroa telah menjadi budaya yang diwariskan nenek moyang mereka.

Baca Juga :  Banjir Rob Diprediksi Akan Tejadi di Tiga Wilayah Sultra: Pesisir Kendari, Konawe dan Konut

Kata salah satu masyarakat Suku Muna yang telah menjalankan tradisi haroa pada Selasa (09/04/2024), tradisi ini juga kerap dilaksanakan ketika seseorang meraih suatu keberhasilan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas apa yang telah diraih.

“Kita biasanya ada tradisi Haroa pas penyambutan bulan Ramadhan, penyambutan Idul Fitri, Idul Adha dan biasanya jika ada keluarga yang meraih sesuatu keberhasilan'” ucap Sari

Baca Juga :  Kapolri: Bila Warga Khawatir Gangguan Kejahatan Saat Mudik, Polri Siap Kawal

Kegiatan Haroa ini merupakan tradisi turun temurun dan kebiasaan yang telah dilakukan oleh keluarga besarnya sejak lama. Masyarakat suku Muna menganggap sakral tradisi ini, juga sebagai media berdoa agar terhindar dari bala dan marabahaya.

“Untuk keluargaku memang sudah tradisi turun temurun dan kebiasaan mi dari dulu. Artinya ini Haroa hanya acara berdoa bersama, kemudian isinya makan bersama,” lanjutnya.

Baca Juga :  Tim SAR Wakatobi Sisir Perairan Karang Kapota, Cari Lansia Hilang Saat Melaut

Tradisi Haroa adalah kegiatan berdoa bersama dipimpin seorang imam atau Modhi (dalam bahasa lokal). Tradisi ini tidak hanya dilakukan saat menjelang Idulfitri saja tetapi juga dilaksanakan pada hari-hari tertentu.

Laporan : Ika Astuti

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x