LAJUR.CO, KENDARI – Tagline #MaiTeWuna memang bukan tanpa alasan digaungkan pemerintah setempat. Pulau Muna memang kaya akan keindahan alamnya yang masih murni dan alami. Melalui tagline itu, pemerintah mengajak para wisatawan untuk mengexplore sejumlah keindahan wilayah Pulau Muna dari berbagai sisi.
Di Desa Wakumoro, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna tepatnya, ada wisata permandian air tawar ditengah pepohonan rindang nan hijau. Namanya Permandian Fotuno Rete.
Objek wisata yang satu ini tidak kalah menarik untuk dikunjungi dibanding spot wisata lainnya di Kabupaten Muna. Belum adanya sentuhan tangan jahil manusia membuatnya masih tetap memiliki air jernih dan alami di tengah hutan asri.
Masyarakat pecinta wisata alam dapat menikmati spot yang masih terjaga. Terlebih, objek ini masuk dalam kawasan hutan lindung. Sehingga kealamiannya tak perlu diragukan lagi.
Hal ini diungkapkan salah satu traveler asal Kota Raha, Idzaa yang berkunjung pada Minggu (2/7/2023). Ia mengaku pertama kali mengunjungi tempat itu sangat takjub dengan keasriannya.
“Berhubung karna saya baru pertama kali datang, sangat takjub dengan keindahan alamnya yang masih sangat alami. Banyak pepohonan tinggi besar dan hijau, airnya yang jernih dan masih segar,” ujar Idzaa.
Di akhir pekan, para traveler dapat bersantai menghabiskan momen weekend bersama keluarga di sini. Letaknya yang berada di tengah-tengah pepohonan rindang memanjakan mata anda traveler.
Selain itu, anda juga bisa berenang menikmati dinginnya air tawar ini. Kedalaman kolamnya hanya sekitar 3 meter membuatnya dapat dijangkau pula oleh anak-anak. Jadi, orang tua yang mengajak serta anaknya di akhir pekan tak perlu khawatir.
Satu hal perlu diperhatikan pengunjung jika ke tempat ini adalah kebersihan. Lingkungan wisata yang masih asri mewajibkan pengunjung untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat. Sebab, alam yang asri nan bersih menjadi tanggung jawab bersama para wisatawan.
Objek wisata ini hanya memiliki jarak kurang lebih 50 kilometer dari Kota Raha. Waktu tempuhnya pun hanya menghabiskan waktu sekitar 1 jam. Sehingga pengunjung tidak mengalami kendala jika hendak berwisata ke objek ini. Di objek ini juga, belum ada penerapan retribusi atau tarif masuk sehingga masih dapat diakses dengan mudah. Red