LAJUR.CO, KENDARI – Ratusan peserta dari berbagai daerah tampil dalam pawai taaruf dan kendaraan hias yang membuka rangkaian Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional ke-28 tahun 2025 di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (11/10/2025). Pawai unik menampilkan ragam khas miniatur kafilah provinsi di Indonesia disambut langsung Menteri Agama RI Indonesia Prof Nasaruddin Umar di garis finish Eks MTQ Kendari.
Beragam kendaraan hias tampil memukau dengan menonjolkan identitas daerah masing-masing mulai dari miniatur masjid, kaligrafi, hingga replika rumah adat menghadirkan perpaduan keindahan budaya dan semangat religius di Bumi Anoa.
Pawai diikuti oleh 19 provinsi peserta STQH Nasional serta 10 kabupaten dan kota di Sultra dan dilepas secara resmi oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Prof. Abu Rokhmad.
Di garis finis, para peserta disambut hangat oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Nasaruddin Umar.
Prof. Nasaruddin Umar, mengapresiasi penyelenggaraan STQH di Bumi Haluoleo yang dinilainya berlangsung meriah dan penuh inovasi.
“Sultra ini luar biasa. Saya tidak menyangka, ada penampilan religius di atas air. Suasananya seperti Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional. Padahal ini STQH, tapi nuansanya sudah setara MTQ,” ucap Prof. Nasaruddin Umar.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi para peserta dari 19 provinsi serta tamu undangan dari luar negeri.
“Saya mohon kepada kita semua agar menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu-tamu teristimewa dari berbagai provinsi. Bahkan nanti ada duta besar dari luar negeri yang akan datang,” tutur Prof. Nasaruddin Umar.
Lebih dari sekadar ajang keagamaan, STQH Nasional ke-28 disebut Prof. Nasaruddin sebagai simbol persatuan dan kekuatan ukhuwah di bawah naungan Al-Qur’an.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung suksesnya penyelenggaraan STQH, khususnya Pemerintah Sultra.
“Saya mengaturkan terima kasih kepada Bapak Gubernur, DPRD, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, pemuda, hingga perguruan tinggi. Semua berperan membuat STQH kali ini begitu istimewa,” ujar Prof. Nasaruddin Umar.
Laporan : Ika Astuti