LAJUR.CO, KENDARI – Semangat dan cinta budaya terpancar dari sosok Andre Saputra, pelajar kelas 12 dari SMA Negeri 06 Bombana yang berhasil menembus babak final ajang bergengsi pemilihan Putra Putri Kebudayaan Nusantara 2025.
Di usianya yang baru 19 tahun, Andre tidak hanya membawa nama Sulawesi Tenggara (Sultra), tetapi juga tekad besar untuk memperkenalkan budaya dan pariwisata daerahnya di panggung nasional.
“Tentunya saya sangat bersyukur, senang, dan bangga bisa mewakili Sultra di panggung nasional,” ucap Andre saat diwawancarai pada Senin (29/9/2025).
Bagi Andre, ajang ini bukan sekadar kompetisi kecantikan atau talenta, melainkan wadah untuk mengangkat budaya lokal ke tingkat yang lebih luas.
“Motivasi saya salah satunya yaitu ingin memperkenalkan budaya dan wisata Bumi Anoa, khususnya Kabupaten Bombana, tempat saya lahir,” lanjutnya penuh semangat.
Andre menganggap budaya sebagai identitas dan kekayaan yang membedakan setiap daerah. Kekayaan tersebut menurutnya sangat beragam, mulai dari tarian Lulo, kuliner khas seperti Sinonggi, hingga destinasi wisata unggulan seperti Taman Nasional Wakatobi.
Namun, Andre juga menyadari bahwa tantangan terbesar saat ini adalah minimnya ketertarikan generasi muda terhadap budaya sendiri. Kata Andre, masih banyak yang menganggap budaya itu kuno, padahal sebenarnya sangat kaya dan bisa dikemas dengan cara yang lebih modern.
Untuk menjawab tantangan itu, Andre berinisiatif menggunakan kekuatan media sosial. Dirinya akan memperkenalkan budaya lewat konten kreatif di platform digital yang tengah digandrungi anak muda sekarang.
Dalam mempersiapkan diri menuju final, Andre tengah mengasah berbagai aspek, termasuk public speaking, catwalk, serta penampilan talent yang akan ditampilkan di malam puncak. Ia mengaku sejauh ini belum menemui kesulitan yang berarti, dan justru menikmati proses yang mempertemukannya dengan teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia.
“Pengalaman paling berkesan tentu saat bisa bertukar cerita dan budaya dengan finalis dari provinsi lain, ini memperluas wawasan saya tentang keberagaman Indonesia,” ujarnya.
Tak hanya ingin tampil maksimal, Andre juga membawa visi jangka panjang. Ia ingin menjadi inspirasi bagi generasi muda Sultra, khususnya di Bombana.
“Saya ingin mengajak anak muda untuk sama-sama mencintai dan mempromosikan budaya serta pariwisata lewat media sosial. Harapan saya, budaya Nusantara bisa semakin berjaya dan dikenal dunia,” tutup Andre dengan penuh harap.
Dengan semangat yang membara, dukungan masyarakat Sultra, dan kecintaan mendalam terhadap budaya, Andre Saputra siap mencatat sejarah sebagai wakil muda yang membawa Sultra bersinar di panggung budaya Nusantara.
Sultra juga patut berbangga karena satu lagi putri terbaiknya berhasil menembus ajang yang sama. Tiara Rahmadani, perwakilan dari Kabupaten Kolaka, turut terpilih sebagai finalis Putra Putri Kebudayaan Nusantara 2025.
Tahun sebelumnya, Sultra mencatat prestasi membanggakan melalui sosok Muhammad Dery Hermawan (26), mahasiswa Perbanas Institut Jakarta asal Kendari, yang berhasil meraih gelar Putra Kebudayaan Nusantara 2024.
Pencapaian tersebut menjadi pemicu semangat bagi para finalis tahun ini untuk mengharumkan nama daerahnya. Ajang ini sendiri diselenggarakan Kementerian Kebudayaan bekerja sama dengan Yayasan Pesona Kreatif Indonesia, sebagai wadah generasi muda dalam melestarikan, mempromosikan, dan mengangkat budaya daerah ke tingkat nasional hingga internasional. Red