LAJUR.CO, MUNA BARAT – Masyarakat kecil yang memiliki usaha toko-toko kecil di Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat mengeluhkan adanya kehadiran gerai Indomaret. Baru beroperasi selama tiga hari, perusahaan waralaba ini membawa dampak bagi masyarakat bagai dua sisi mata uang.
Beberapa pengusaha lokal dan pemilik toko berbagi cerita nasib usaha mereka pasca gerai Indomaret dilaunching Pj Bupati Mubar Dr Bahri, Kamis (7/9/2023). Gerai tersebut tepatnya berada di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Tiworo Tengah, Mubar.
Salah seorang pemilik Toko Valin Mart, Rusdin mengatakan merasa deg-degan dengan hadirnya gerai tersebut. Ia mengatakan usahanya sangat terdampak sebab antara toko dan gerai Indomaret hanya berjarak sekitar 150 kilometer. Dibandingkan setelah Indomaret mulai beroperasi, penghasilannya turun sekitar 50 persen.
“Jelas berdampak, karna kita lihat dari penjualan sebelumnya, penghasilan kita berkurang sampai 50 persen. Kami yang jelasnya masih deg-degan dengan adanya Indomaret ini,” ujar Rusdin saat dikonfirmasi awak Lajur.co, Sabtu (9/9/2023).
Komentar lain datang dari pemilik Toko Jessy, Ela Restu yang berharap kehadiran gerai itu tidak terlalu membawa pengaruh bagi usahanya. Perbedaan harga produk yang dijual antara tokonya dengan tempat perbelanjaan yang baru saja dibuka itu dinilai masih berkisar pada harga rata-rata.
“Mudah-mudahan tidak terlalu berpengaruh, harga juga ada yang murah ada yang tinggi. Sejauh ini kalau saya ndak merasa terlalu resah, mungkin disana ramai karna masih ada promo. Kalau sudah normal, harapannya bisa imbang dengan harga di toko-toko di Mubar,” ulas Ela Restu.
Hal senada disampaikan penjual grosir, Kadek Munayanti. Waktu diresmikan, salah satu jenis produk yang dijual di gerai Indomaret adalah minyak goreng. Harga minyak goreng per liternya dibanderol lebih murah dibawah harga distributor dan harga pasar.
“Harga murah – murah seperti minyak. Minyak 1 liter 18 ribu waktu pertama buka. Kalau harga kosmetik mereka tinggi. Macam susu kaleng dengan toko ku sudah bisa bersaing,” jelasnya.
Namun para pedagang eceran menurut Kadek bisa saja gulung tikar jika harga yang dipatok tidak dapat bersaing dengan harga produk di gerai Indomaret.
“Kalau bagi saya tidak terlalu khawatir karna harga masih bisa bersaing. Tapi kasian kalau pedagang kecil-kecil ya bisa gulung tikar itu. Banyak pengecer yang mengeluh, mungkin mata pencahariannya disitu saja,” kata Kadek Munayanti.
Lebih lanjut, Rusdin berharap dapat berbincang langsung dengan pemerintah setempat terkait dampak yang timbul adanya gerai dimaksud. Namun, dirinya bersama pengusaha lokal yang lain lebih dulu melihat tren penjualan selama satu bulan penuh ke depan.
“Sebenarnya harapan kami itu ingin ketemu pemerintah. Makanya kami dengan pengusaha lokal, sudah membahas dalam satu bulan ini jika besar pengaruhnya kami akan ketemu pemerintah,” pungkasnya. Red