LAJUR.CO, KENDARI – Tingginya mobilitas penumpang kapal penyeberangan rute Kendari – Raha dan Raha – Kendari memotivasi pemangku kebijakan di Kabupaten Muna Barat (Mubar) untuk mengambil sebuah langkah strategis mengurainya. Pasalnya, masyarakat Mubar menjadi bagian dari pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan Nusantara Raha, Kabupaten Muna baik kapal cepat, maupun kapal malam.
PJ Bupati Mubar Dr Bahri berupaya menghadirkan solusi atas permasalahan tersebut dengan meminta stakeholder terkait guna mendapat dukungan konektivitas transportasi udara. Dr. Bahri didampingi Sekda Mubar Husein Tali mengunjungi Kantor Pusat Maskapai Lion Air di Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Dalam kunjungan yang turut dihadiri Kepala Dinas Perhubungan Mubar, Bahrun Laimaka Siharis bersama Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Sugimanuru, M. Khusnudin meminta penambahan rute penerbangan di Bandara Sugimanuru.
Rute baru dimaksud yakni Bandara Sugimanuru, Mubar menuju Bandara Haluoleo, Kendari dan sebaliknya. Manager Area Indonesia Barat Maskapai Lion Air, Helmi menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Pemkab Mubar atas inisiasi tersebut.
Selama ini, Bandara Sugimanuru hanya melayani maskapai penerbangan tujuan Mubar – Makassar dan Makassar – Mubar. Jadwal penerbangan kedua rute ini, kata Helmi dibuka hanya 3x dalam seminggu yakni Hari Senin, Rabu dan Jumat.
Mobilitas antar daerah Kendari dan Pulau Muna masih mengandalkan penyeberangan jalur laut. Di mana jika dilihat dari penumpang kapal cepat pagi, kapal cepat sore, dan kapal malam yang beroperasi begitu dipadati penumpang.
Ditambah dengan kapal penyeberangan Tampo, Kabupaten Muna – Torobulu, Konawe Selatan sebanyak tiga kali sehari masih mengalami kepadatan penumpang pada hari-hari tertentu.
“Bersama Pemda kami ke Lion Air melakukan audiensi terkait penambahan rute baru Mubar – Haluoleo dan Haluoleo – Mubar. Kemarin baru tahap awalnya, nanti kita akan bicarakan, bakal ada MOU juga. Kedua pihak sudah sepakat, tinggal kita bahas mekanisme dan berapa nilai yang diajukan, serta teknisnya,” jelas M. Khusnudin dikonfirmasi Lajur.co, Kamis (3/8/2023).
Kesepakatan kedua belah pihak dalam pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti pihak maskapai Lion Air dengan menghitung kembali metode simulasi perhitungan penerbangan. Setelahnya, Pemkab Mubar akan diundang kembali menggelar rapat bersama pihak maskapai dengan menghadirkan pemerintah daerah pengguna Bandara Sugimanuru.
Sebagai informasi, layanan transportasi udara di bandara yang berlokasi di Kecamatan Kusambi itu dimanfaatkan masyarakat dari sejumlah daerah. Diantaranya adalah Kabupaten Muna, Kabupaten Mubar, Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Buton Utara.
Dalam rangka mengoptimalkan operasional pelayanan ketika rute baru telah dibuka, pemkab Mubar berkomitmen ikut serta mendukung penyiapan lahan dan sarana prasarana serta berkoordinasi dengan pihak pertamina dalam rangka menstabilkan harga avtur. Ketidakstabilan harga avtur dikatakan Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Kemendagri itu mempengaruhi tingginya inflasi yang terjadi di daerah.
“Penerbangan juga menyebabkan naiknya angka inflasi di daerah karena biaya ekonomi tinggi akibat naiknya harga avtur. Kita juga dituntut untuk berperan aktif menjaga keberlangsungan operasional penerbangan dengan memastikan tingkat keterisian penumpang, pemberian insentif, subsidi, dan atau bentuk lainnya yang dilakukan sesuai dengan mekanisme dan ketentuan berlaku, sehingga konektivitas antar wilayah tetap terjaga,” terang Dr. Bahri.
Adanya rute baru tersebut tentu harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai di lingkup bandara. Dalam upaya meningkatkan pelayanan sambung M. Khusnudin, saat ini tengah berlangsung proses pengerjaan kanopi dan pendukung keselamatan di Bandara Sugimanuru. Project diharapkan dapat selesai pada Bulan September, sehingga peresmian operasional rute yang baru dibuka sudah lengkap dengan dukungan sarana dan prasarananya.
“Dari kedua kegiatan tersebut, selesai rencana di bulan September ini. Mudah-mudahan kami akan bersamaan dengan pembukaan rute baru itu. Secepatnya kita mengoperasikan terminal yang baru,” sambung M. Khusnudin.
Rute Mubar – Kendari akan dibuka pertama kali dengan jadwal 2x dalam seminggu. Peningkatan pelayanannya akan dilakukan secara bertahap ketika ada permintaan masyarakat untuk penambahan jadwal. Pihak UPBU Sugimanuru, kata M. Khusnudin juga akan memastikan jika dalam operasional tersebut tidak akan terjadi pembatalan (cancel) penerbangan. Red