LAJUR.CO, KENDARI — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Agustus 2025 mencapai 3,31 persen, naik 0,22 persen poin dibandingkan Agustus 2024 yang sebesar 3,09 persen.
Di antara daerah lain di Regional Sulawesi, Sulbar (2,86 persen) dan Sulteng (2,92 persen) mencatat tingkat pengangguran lebih rendah, sedangkan Gorontalo (3,42 persen) sedikit lebih tinggi dari Sultra.
Pada periode yang sama, jumlah angkatan kerja di Sultra mencapai 1,483 juta orang, dengan 1,434 juta orang bekerja, dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 67,54 persen. Angka ini menunjukkan sebagian besar penduduk usia kerja di Sultra telah terserap dalam lapangan kerja formal maupun informal.

Kendati begitu, lulusan SMA masih mendominasi jumlah pengangguran, mencapai 30,74 persen dari total pengangguran di Sultra. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan tidak selalu menjamin peluang kerja yang lebih besar, terutama bila keterampilan tidak sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Meski mengalami kenaikan, Sultra tetap berada di peringkat ke-7 nasional sebagai provinsi dengan pengangguran terendah. Di kawasan Sulawesi, Sultra berada di posisi menengah di antara provinsi-provinsi lainnya.
Pemerintah daerah diharapkan terus memperkuat pelatihan vokasi dan mendorong penciptaan lapangan kerja baru agar tren pengangguran tidak kembali meningkat. Red




