LAJUR.CO, KENDARI – Pemotongan hewan kurban menjadi momen paling ditunggu usai melaksanakan Salat Iduladha oleh masyarakat pada umumnya. Seperti dilakukan masyarakat Desa Lagadi, Kecamatan Lawa, Kabupaten Muna Barat dalam merayakan Hari Raya Kurban 1445 Hijriyah ini.
Sehari usai salat Ied Adha, tepatnya pada Selasa (18/6/2024), mereka menggelar pemotongan sapi kurban di Masjid Nurul Iman, Desa Lagadi. Organisasi amal Dompet Dhuafa Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Chef Laode Saiful Rahman menjadi bagian dalam penyaluran daging kurban tersebut.
Adapun pertunjukan Silat Muna atau Ewa Wuna dalam bahasa lokal menjadi tradisi pembuka sebelum acara pemotongan hewan kurban dimulai. Hingga saat ini, salah satu tradisi kebanggaan masyarakat Suku Muna ini masih tetap lestari bahkan dikalangan generasi muda.
Ewa Wuna merupakan pertunjukan hasil perpaduan seni dan bela diri yang dilestarikan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Di dalam atraksi silat ini, banyak terkandung makna kekayaan budaya, kearifan lokal dan nilai historis lainnya.
Dalam atraksi Silat Muna, ada sejumlah nilai yang disampaikan pada pemain silat. Diantaranya nilai religius yakni ketaatan dan kepatuhan terhadap agama yang dianut dan toleransi akan perbedaan yang ada. Nilai kejujuran baik dalam perkataan maupun tindakan.
Kemudian ada pula nilai cinta tanah air, kepedulian sosial dan tanggung jawab. Dalam diri seorang pesilat, tentunya ada rasa kepedulian terhadap sesamanya baik berupa materi maupun non materil.
Saat memainkan atraksi ini, para pemain silat terdiri atas beberapa orang secara berpasang-pasangan. Adapun senjata yang digunakan biasanya pisau, parang atau keris maupun tombak. Dengan diiringi musik gong atau rambi Wuna (mbololo), para pesilat akan saling menyerang satu sama lain.
Tradisi Ewa Wuna ini biasanya digunakan sebagai penyambutan tamu kehormatan dalam suatu acara tertentu. Misalnya dalam pernikahan, rombongan mempelai laki-laki akan disambut dengan silat ini ketika tiba di rumah mempelai perempuan.
Saat ini, Silat Muna makin populer seiring kerap digunakannya untuk menyambut tamu, seperti acara pemotongan sapi kurban dihadiri Chef Laode tersebut. Chef Laode bersama tamu lainnya disambut oleh masyarakat setempat dengan menampilkan Ewa Wuna dalam acara digelar itu.
Dikuti dari berbagai sumber, pada tahun 2021 Ewa Wuna dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Saat ini, Ewa Wuna juga kerap ditemui di sejumlah desa wisata di kawasan Pulau Muna. Red