LAJUR.CO, MUNA BARAT – Keindahan wisata di Kabupaten Muna tidak kalah menarik dengan destinasi lainnya di Indonesia. Bahkan pesona destinasi lokal di Kota Jati tersebut pernah didapuk sebagai lokasi sebuah film bertajuk Jembatan Pensil pada tahun 2016
Film Jembatan Pensil yang digarap sutradara Hasto Broto memilih berlabuh di mata air tawar yang berada di Desa Kabangka, Kecamatan Kabangka. Cerita tentang perjuangan anak-anak berkebutuhan khusus untuk meraih pendidikan diperankan artis ternama Kevin Julio ini sukses memperkenalkan wisata lokal di salah satu sudut pulau Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pesona air tawar berwarna biru dan sangat jernih ditengah rindangnya pepohonan ini selalu mampu memanjakan pengunjungnya. Ditambah lagi, lokasinya yang berada dalam kawasan hutan lindung seluas sepuluh hektar menambah kesan asri dan alami.
Di tengah keindahannya, Fotuno Sangia menyimpan cerita mistis. Konon, di sana hidup buaya yang berasal dari mata air biru. Hewan predator yang menjadikan Fotuno Sangia sebagai habitat mereka ini kira-kira berjumlah 40 ekor. Fotuno Sangia sendiri dalam bahasa setempat diartikan sebagai tempat yang dikhususkan/dibesarkan atau dianggap keramat.
Meski keramat, salah satu permandian yang menjadi kebanggaan masyarakat Muna ini tetap dapat dinikmati keindahannya. Buaya yang hidup di sana hanya akan muncul sewaktu – waktu dan tidak mengganggu manusia. Bahkan induknya seekor buaya putih pun kadang tampak di pusat Fotuno Sangia.
Namun, ada hal yang perlu diingat oleh setiap pengunjung bahwa tidak diperbolehkan untuk membawa niat buruk ketika berada di sana. Setiap perkataan yang dilontarkan harus dipastikan tidak mengandung niat/bahasa buruk atau dalam bahasa lokal “Nohala Wamba”. Tokoh masyarakat sangat mewanti – wanti agar menjaga lisan dan perbuatan ketika sedang menikmati objek wisata yang satu ini.
Terlepas dari semua itu, para traveler yang ingin merasakan sensasi mandi di air tawar berwarna biru, tempat inilah yang paling cocok. Perihal biaya, Anda tidak perlu khawatir. Sebab tempatnya masih dapat diakses oleh semua kalangan tanpa ada tarif masuk.
Kicauan burung dapat menemani Anda saat berenang di sana atau sekadar mengabadikan momen. Sejumlah spot foto yang dapat Anda jajaki tidak perlu diragukan. Itulah mengapa permandian air tawar yang memiliki kedalaman sekitar seribu meter ini dipilih sebagai tempat pembuatan film dari naskah karya Exan Zen tersebut.
Jarak tempuh menuju lokasi ini pun terbilang sangat mudah. Jadi, bagi Anda yang berasal dari luar Pulau Muna tidak perlu khawatir akan kesasar. Jika keberangkatan dimulai dari Kota Raha, Jalan Poros Raha – Wamengkoli, Anda hanya butuh melakukan perjalanan darat sekitar 60 kilometer. Bahkan akan lebih dekat lagi jika Anda sudah berada di Kabupaten Muna Barat. Waktu tempuhnya akan semakin singkat untuk sampai ke lokasi yang menakjubkan ini. M1