BERITA TERKININASIONAL

Polemik Desain Rumah Subsidi 14 Meter, Pemerintah: Masih Rencana, Belum Dipasarkan

×

Polemik Desain Rumah Subsidi 14 Meter, Pemerintah: Masih Rencana, Belum Dipasarkan

Sebarkan artikel ini
rumah subsidi berukuran 14 meter
Ilustrasi rumah subsidi berukuran 14 meter. Foto : Ist

LAJUR.CO, KENDARI – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) buka suara terkait kritik masyarakat atas luasan lahan rumah subsidi berukuran 14 meter yang dianggap terlalu kecil.

Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati, menjelaskan bahwa desain rumah subsidi ukuran 14 meter karya Lippo Group yang beredar masih berupa rencana alias belum dipasarkan. Ia menyebut rumah subsidi yang ditawarkan Lippo tersebut untuk memberikan alternatif bagi masyarakat yang tertarik memiliki rumah subsidi di wilayah perkotaan.

“Saat ini kementerian PKP sedang membuat rencana untuk menambah fitur baru rumah subsidi. Sekali lagi ya ini rencana jadi belum sampai ke final,” ujar Sri dalam acara Perkenalan Mockup Rumah Subsidi di Perkotaan di kawasan Lippo Mal Nusantara, Jakarta Senin (16/6).

Dia menekankan bahwa Kementerian PKP terbuka terhadap kritikan masyarakat terkait konsep rumah subsidi luasan 14 meter yang baru diperkenalkan. Pihaknya menyebut sayembara desain rumah subsidi mungil tersebut juga terbuka bagi semua pengembang.

Baca Juga :  Terindikasi Judol, Kementerian Komdigi Blokir Situs PeduliLindungi

“Karena kami kementerian PKP, Pak Menteri sangat terbuka untuk berdiskusi dengan seluruh stakeholder. Maka draft capmentnya kita juga sebarkan ke seluruh asosiasi pengembang, ke Kadin, ke HIPMI, ke REI dan lain-lain gitu ya,” bebernya.

Dia menyebut ide untuk membangun rumah subsidi dengan luas bangunan 14 meter sendiri merupakan aspirasi dari para Gen Z. Menurutnya, saat ini Gen Z cenderung memilih rumah yang dekat dengan wilayah perkotaan untuk menunjang aktivitas pekerjaan.

“Jadi sebetulnya tujuannya adalah kita menangkap bahwa banyak masyarakat muda yang orang bilang Gen Z dan lain-lain. Itu yang lebih prefer untuk punya rumah yang lebih dekat ke tempat aktivitas kerja,” ucapnya.

Baca Juga :  Dari Limbah Jadi Primadona Ekspor: Kreasi UMK Binaan Pertamina Patra Niaga Sulawesi

Berangkat dari situlah, Kementerian PKP menyesuaikan luasan lahan rumah subsidi agar memungkinkan dibangun di wilayah sekitar perkotaan.

Bukan Sekadar Rumah Tinggal

Sementara itu, seorang karyawan swasta bernama Heri (30) yang telah lama merantau ke Jakarta, menyuarakan penolakannya terhadap rencana penyempitan rumah subsidi.

Menurutnya, rumah adalah tempat untuk beristirahat dan membangun kehidupan keluarga, bukan sekadar tempat berlindung dari hujan dan panas. Ukuran rumah, kata dia, sangat menentukan kenyamanan dan fungsionalitas ruang di dalamnya.

Dia menganggap, rumah yang terlalu kecil akan menyulitkan dalam menata ruangan, ventilasi, dan sirkulasi udara. Apalagi jika rumah tersebut akan ditinggali bersama keluarga kecil. Ia menekankan pentingnya ruang yang memadai untuk aktivitas berbeda, termasuk bekerja, beristirahat, dan berinteraksi dengan anak-anak.

Baca Juga :  VISION+ - Indosat Rilis Kolaborasi Tingkatkan Pengalaman Akses Konten Digital Berkualitas

“Sebagai seorang pekerja, saya menginginkan ruangan kerjaan berbeda dengan ruangan tempat tidur maupun tempat bermain dengan anak,” ujar Heri.

Tak hanya interior, Heri juga menyoroti pentingnya keberadaan halaman depan yang cukup luas. Baginya, ruang terbuka di depan rumah bukan sekadar estetika, tetapi bagian integral dari kebutuhan rumah tangga, termasuk untuk parkir kendaraan pribadi. Ia khawatir, dengan ukuran rumah yang makin kecil, ruang terbuka semacam ini justru akan dihilangkan.

Dalam jangka panjang, keterbatasan ruang bisa menghambat kualitas hidup, terlebih bagi mereka yang menetap di kawasan padat penduduk. Heri berharap pemerintah mempertimbangkan ulang kebijakan ini, sebab rumah subsidi seharusnya menjadi solusi, bukan beban tambahan. Adm

Sumber : Merdeka.com

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x