SULTRABERITA.ID, MUBAR – Pondok Pesantren Putri As Sunnah, yayasan Ittiba’ul Atsar, Muna Barat membuka penerimaan santri baru angkatan II dengan program pokok Tahfidz.
“Para santriwati untuk angkatan pertama telah melewati masa-masa awal terbentuknya Pondok ini, dan Alhamdulillah mereka merasakan kenyamanan selama berada di Pondok Tahfidz ini,” kata Ketua Yayasan Ittiba’ul Atsar, Sumartono.
BACA JUGA :

- Kemenkeu Bakal Buka Lowongan CPNS buat 300 Lulusan SMA
- Sistem Rujukan BPJS Kesehatan Mau Diubah, Tak Harus Berjenjang
- LPS dan Media Sulampua Satukan Sinergi Jaga Stabilitas Keuangan
- Tips Membeli Tiket Pesawat Murah agar Liburan Keluarga Lebih Hemat
- Cuma Scan Rp5, Dapat Snack! Cara Unik GenBI UHO Kenalkan QRIS ke Mahasiswa
Di tempat itu, lanjut Sumartono, santri dapat menfokuskan diri dengan baik untuk menghafal Alquran. Disamping itu juga diajarkan ilmu tajwid, ilmu fiqih, akhlaq dan terutama ilmu Aqidah.
Untuk saat ini pengajar yang melayani para santri dalam belajar ada yang merupakan alumni Pondok Tahfidz Putri As Sunnah Parappa, Pondok Pesantren Tarbiyatun Nisa Maros, alumni Pondok Pesantren As Sunnah Bajirupa Makassar, bahkan ada yang sebelumnya pernah mengajar di pondok Tahfidz yang diasuh oleh Ustad Abu Ubayyid Bima hafidzahulloh di Kab. Gowa.
“Mereka semua adalah putra-putri dari Muna Barat, sehingga besar harapan agar kemudian mereka berkiprah untuk mengembangkan dakwah di Bumi Laworo,” lanjut Sumartono.
Diawal berjalannya kegiatan pondok pesantren tersebut, yang mendaftar jadi santri ada beberapa yang sudah selesai kuliah tetapi masih aktif untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dalam pondok.
“Persyaratan masukpun sangat dimudahkan, karena pada prinsipnya Yayasan Ittiba’ul Atsar mengambil kebijakan bagaimana masyarakat dari kaum muslimin ini dapat menikmati pengajaran Alquran, ilmu tauhid dan sunnah dengan tanpa terkendala pada biaya. In syaa Allah sambil menunggu kebijakan pemerintah terkait dengan wabah Covid-19 ini, maka pihak pengelolah pondok sudah mempersiapkan pelayanan dan pengajaran kepada para santriwati,” tutup Sumartono. Adm




