LAJUR.CO, KENDARI – Realisasi pembangunan lapangan futsal bersumber dari dana desa di Desa Muara Tinobu, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sultra menuai sorotan. Sejak dikerjakan mulai tahun 2018, hingga kini proyeknya tidak kunjung rampung. Temuan di lokasi pembangunan dimaksud, hanya fondasi dan belum mendapat tindakan lebih lanjut.
Pemuda dan mahasiswa asal daerah setempat berharap pemda dapat turun tangan menangani masalah tersebut. Ketua Karang Taruna Desa Muara Tinobu, Kecamatan Lasolo Sahrul Gunawan, ST meminta agar realisasi pengelolaan dana desa itu segera diselesaikan. Sedangkan oknum yang terlibat dalam penyalahgunaan anggaran dapat diusut tuntas segera mungkin.
“Realisasi dari pemerintah terkait pembangunan ini harusnya segera diselesaikan. Adapun oknum yang terlibat dalam penyalahgunaan anggaran harusnya diproses sama pihak berwajib malah sampai sekarang terkesan lamban,” ungkap Sahrul Gunawan kepada Lajur.co, Rabu (17/5/2023).
Terbengkalainya proses pengerjaan diduga akibat adanya tindakan korupsi oknum tertentu. Dugaan korupsi juga dilakukan pada pelatihan menjahit, program pemberdayaan dan penimbunan serta penambahan volume drainase.
“Paling mencolok ada pembangunan lapangan futsal yang menelan anggaran hampir setengah milyar tapi tidak rampung,” lanjut Sahrul.
Hal senada juga disampaikan mahasiswa asal Konut, Irsyad yang kini tengah menyelesaikan studinya di Universitas Sheffield, Inggris . Dirinya berharap pemerintah dapat memberi atensi serius terhadap pembangunan infrastruktur yang sudah dimulai bertahun-tahun ini.
“Kami berharap kasus ini bisa lekas ditangani karena sudah bertahun tahun dibiarkan seperti ini,” ucapnya.
Sebelumnya pada tahun 2019 melalui LSM Simpatik Kabupaten Konut, lambannya penanganan terkait dugaan penyalahgunaan anggaran telah dilaporkan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Konut.
DPMD Konut diminta agar tidak lagi memberikan rekomendasi pencairan anggaran tahap 2. Sedang realisasi anggaran tahap 1 agar dilakukan audit, karena diduga ada manipulasi dan mall administrasi. Red