BERITA TERKININASIONAL

Praktik Culas Perbaikan Jalan Raup Untung Hingga Triliunan

×

Praktik Culas Perbaikan Jalan Raup Untung Hingga Triliunan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Foto : Ist

LAJUR.CO, JAKARTA – Perbaikan dan pemeliharaan jalan di sejumlah jalanan Ibu Kota disusupi dugaan praktik culas yang kerap dilakukan pihak penyelenggara jalan (pemerintah) dengan vendor kontraktor pemenang tender.

Seorang kontraktor yang tak ingin disebut namanya membeberkan deal-deal yang dilakukan pihak penyelenggara jalan dan kontraktor untuk meraup keuntungan pribadi dari anggaran dengan jumlah yang variatif, tergantung besarnya proyek pembangunan jalan.

“Misalnya satu kilometer anggarannya Rp500 juta untuk rehabilitasi aspal, kemudian diambil 30 persen untuk pihak penyelenggara jalan dan kontraktor. Kan, untungnya bisa Rp150 juta,” ujarnya, Kamis (2/3).

Dia mengatakan keuntungan yang bisa diraih kedua belah pihak bisa mencapai angka triliunan saat mengerjakan proyek untuk jalan-jalan nasional strategis, khususnya untuk jalan tol yang berkisar 50-100 kilometer.

Baca Juga :  KIP Kuliah 2023 Dibuka: Cek Syarat, Cara Daftar, hingga Besaran Biaya Hidup

“Uang yang dihasilkan kedua belah pihak bisa lebih dari Rp150 juta. Mungkin mencapai triliunan tergantung seberapa panjang jalannya. Selevel jalan tol yang panjangnya bisa 60 kilometer bisa mencapai triliunan,” tuturnya.

Menurut dia, kecurangan yang menyebabkan kualitas jalan jelek bermula dari faktor di luar prosedur pembangunan jalan, yakni deal antara pihak penyelenggara jalan saat open tender dengan kontraktor yang akan mengerjakan proyek.

“Ada tiga skenario. Pertama, pemerintah open tender untuk memenangkan kontraktornya. Kedua, kontraktor punya koneksi dengan orang dalam pemerintah. Ketiga, pihak kontraktor melakukan suap atau bayar orang dalam biar bisa menang,” kata dia.

Dugaan praktik culas antara pemerintah dengan kontraktor membuat kualitas aspal di bawah standar dan jalanan cepat rusak. Ia mengatakan kesepakatan praktik culas tersebut acap kali dilakukan kedua pihak di tempat yang ‘gelap’.

Baca Juga :  Telkomsel dan ZTE Berkolaborasi Bangun Jaringan 5G di Kawasan Maritim Indonesia

Pihak kontraktor memberikan servis kepada penyelenggara jalan setelah menang tender. Servis tersebut dimaksudkan agar tercipta diskusi di balik layar untuk memberi keuntungan kepada kedua belah pihak.

“Banyak banget praktiknya, misalnya ketika menang tender pihak kontraktor itu meeting dan memberi servis di tempat yang tidak terekspose media. Contoh di bar, karaoke, bahkan tempat pijat untuk mendiskusikan bagaimana mereka bisa untung,” ucapnya.

Selain itu, dia juga mengatakan diskusi di balik layar tersebut merupakan upaya agar pihak pemerintah dan kontraktor sinkron dan tidak mencederai satu sama lain saat ada audit atau inspeksi. Sebab, menurutnya, kemungkinan pengkhianatan tetap ada meski sudah mencapai kesepakatan.

Baca Juga :  Jokowi Wanti-wanti Peluang Kerja di Masa Depan Bisa Digantikan Robot

“Agar mereka tidak saling mencederai satu sama lain. Akan tetapi, pada akhirnya banyak yang ketahuan. Kadang ada juga satu pihak yang mencurangi pihak lain dengan cara mengakali perjanjian tidak tertulis di antara kedua belah pihak, hal itu yang mengakibatkan akhirnya ketahuan dan tertangkap,” ujar dia.

Di sisi lain, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengklaim tak pernah terjadi kecurangan dalam pemeliharaan jalan. Ia mengaku langsung menindak tegas para kontraktor yang melakukan pemeliharaan kurang baik.

“Kalau pemeliharaan yang dilakukan oleh vendor kurang, langsung kita kasih peringatan dan bahkan enggak akan kita kasih kerjaan lagi,” ujar Hari. Adm

Sumber : CNNIndonesia.com

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x