LAJUR.CO, KENDARI – Salmiati (39) merasa sangat puas terhadap pelayanan kesehatan yang ia terima kala bersalin. Selain aman dan nyaman, biayanya dijamin penuh oleh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sebagai peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri yang membayar iuran secara mandiri sejak tahun 2015, Salmiati merasa manfaat Program JKN sangatlah nyata, dirinya tidak perlu merasa was-was jika ia atau keluarganya ada yang sakit secara tiba-tiba.
Salmiati bercerita tentang pengalamannya bersalin putra kedua secara normal di Rumah Sakit Aliyah II Kota Kendari dengan tanggungan Program JKN. Saat ia melahirkan anak pertama di tahun 2010, ia belum terdaftar sebagai peserta JKN, sehingga harus membayar sendiri semua tagihan yang berjumlah Rp10juta.
“Saat persalinan anak kedua pada tahun lalu, di Rumah Sakit Aliyah II. Saya dirawat dua hari dua malam di rumah sakit tersebut, pelayanan kesehatan yang diberikan dari saat datang hingga pulang sangat baik, tidak dibeda-bedakan dengan pasien lainnya. Bersyukur, proses persalinannya lancar, saya dan bayi sehat,” tuturnya.
Menurut Salmiati, iuran untuk kelas satu sebesar Rp150.000 per bulan per orang sangat sebanding dengan manfaat yang ia terima. Karena pada persalinan kedua tersebut, pihak rumah sakit mengatakan bahwa, jika tidak ditanggung Program JKN, maka tagihannya bisa sampai Rp14juta.
“Termasuk dengan perawatan bayi. Bagi kami ini bukan biaya yang sedikit jika dibayarkan sekaligus mengingat kami hanya bekerja sebagai wiraswata,” katanya.
Menurut ibu dua orang anak ini, Pogram JKN sangat membantu. Ia telah merasakan sendiri manfaatnya. Melihat dari sisi pribadi, Program JKN ini baginya sangat membantu masyarakat. Dari proses persalinan yang ia jalani, telah membuktikan kesungguhan dari BPJS Kesehatan dalam mengelola Program JKN.
“Anak saya yang memerlukan perawatan khusus saat lahir juga langsung dijamin dan dibantu oleh petugas rumah sakit untuk administrasinya, jadi kami tidak perlu repot untuk memikirkan hal seperti itu. Terimakasih Program JKN, mudah-mudahan bisa terus bertahan,” tutup Salmiati. Adm