BERITA TERKINIEKOBISHEADLINE

PT Vale Sorowako Daur Ulang Slag Jadi Material Jalan Ramah Lingkungan, Contohnya di Agrowisata Ponda’ta

×

PT Vale Sorowako Daur Ulang Slag Jadi Material Jalan Ramah Lingkungan, Contohnya di Agrowisata Ponda’ta

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – PT Vale Indonesia Tbk terus menunjukkan komitmennya terhadap praktik pertambangan berkelanjutan. Melalui inovasi pengelolaan limbah industri, perusahaan ini berhasil mengubah limbah slag sisa hasil peleburan bijih nikel menjadi material konstruksi jalan yang ramah lingkungan.

Pemanfaatan slag dapat disaksikan langsung saat menyambangi kawasan Agrowisata Nanas Ponda’ta, Desa Tabarano, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Di kawasan pemberdayaan masyarakat yang digagas PT Vale Indonesia IGP Sorowako tersebut, slag digunakan untuk memperkuat jalan penghubung antar-gazebo sekaligus menambah nilai estetika kawasan wisata.

Kawasan ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat edukasi bagi petani nanas dalam hal budidaya dan peningkatan nilai jual produk, tetapi juga menjadi ruang contoh nyata bagaimana limbah industri dapat didaur ulang menjadi bahan konstruksi yang bernilai guna tanpa merusak lingkungan.

Baca Juga :  Paripurna DPR Setujui 9 Hakim Agung dan 1 Hakim Ad Hoc HAM

Dalam skala lebih besar, slag hasil sisa proses ekstraksi bijih nikel di fasilitas smelter PT Vale dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi infrastruktur di kompleks perumahan karyawan. Upaya ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk mengurangi penumpukan limbah di sekitar area operasional sekaligus mendukung kebijakan green mining atau pertambangan hijau.

Melalui daur ulang ini, PT Vale tidak hanya menekan potensi pencemaran lingkungan, tetapi juga menghemat penggunaan sumber daya alam berupa agregat batuan yang biasanya diambil dari alam. Dengan begitu, ekosistem di sekitar area tambang dapat tetap terjaga kelestariannya.

Menurut laman resmi Kementerian PUPR, limbah nikel (slag) dikategorikan sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) kategori bahaya 2. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014, pemanfaatan slag untuk bahan jalan wajib melalui pengujian ketat guna memastikan kandungan zat berbahayanya berada di bawah ambang batas aman.

Baca Juga :  Petugas Bandara Haluoleo Kendari Tangkap Pria yang Bawa Sabu 2 Kilogram dari Padang

PT Vale menerapkan standar pengolahan tinggi melalui proses peleburan bijih nikel di fasilitas smelter dengan suhu sekitar 1.550°C. Slag cair yang dihasilkan kemudian dialirkan menuju kolam granulasi dan didinginkan menggunakan dua metode: semprotan air bertekanan tinggi untuk menghasilkan butiran halus (granule), serta pendinginan udara untuk menghasilkan agregat padat berukuran seperti kerikil.

Material padat inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi ramah lingkungan mulai dari jalan tambang, paving block, batako, hingga jalan penghubung antar-fasilitas di kawasan agrowisata.

Pemanfaatan slag ini memberikan dampak ganda: ekologis dan sosial. Dari sisi lingkungan, penggunaan material daur ulang mengurangi jejak karbon serta menekan eksploitasi batuan alam. Sementara dari sisi sosial, masyarakat sekitar turut merasakan manfaatnya melalui peningkatan kualitas infrastruktur, estetika kawasan wisata, serta peluang ekonomi baru di sektor pariwisata dan pertanian.

Baca Juga :  Bisnis Nikel PT Vale Bawa PAD Rp 43 Miliar ke Pemda Morowali, Royalti ke Pusat Rp84 Miliar

Pengelola Agrowisata Ponda’ta pun mengakui, penggunaan slag membuat tidak hanya memperindah tampilan kawasan. Dari sisi biaya mereka bisa menghemat budget pembangunan fasilitas jalan lewat penggunaan slag yang lebih ramah lingkungan.

Melalui inovasi pengelolaan limbah slag, PT Vale menunjukkan jika aktivitas pertambangan dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan. Perusahaan menegaskan komitmennya untuk mendukung prinsip circular economy mengubah limbah menjadi sumber daya baru yang bermanfaat bagi masyarakat. Adv

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x