LAJUR.CO, KENDARI – Eks Rektor UHO, Prof Usman Rianse seharusnya bisa menikmati masa pensiun dari perguruan tinggi dengan damai. Malang, Prof Usman tersandung petaka proyek pembangunan rumah sakit kampus tempat ia mengabdikan diri sebagai rektor plus guru besar.
Senjakala mantan rektor UHO dua periode itu terbilang getir. Di usianya kini, ia ditetapkan sebagai tersangka kasus rasuah pembangunan RS UHO. Pekan lalu ia diboyong ke Rutan Polres Kendari sebagai tahanan titipan Kejari Kendari.
Baru beberapa hari, kesehatan Prof Usman drop dan harus dilarikan ke RS Bahteramas lantaran sakit di
derita saat menjalani masa tahanan di Rutan Polres Kendari.
Mantan Wali Kota Kendari, Musadar Mappasomba bergolak melihat kondisi miris dialami eks Rektor UHO. Pernah mengenyam ilmu dari Prof Usman kala melanjutkan studi S3, Musadar menulis pesan haru pada Prof Usman lewat laman facebook pribadi miliknya.
Berikut catatan Musadar Mappasomba di akun FB-nya sebagai bentuk dukungan moril pada Prof Usman di-posting Selasa (23/3/2021).
Beliau bukan hanya sekedar senior di tenaga edukatif Fakultas Pertanian. Beliau bukan hanya Rektor 2 periode yang berhasil mengembangkan UHO dengan berbagai fakultas yang mentereng, (Kedokteran, Tehnik Pertambangan, Tehnik Geologi dll)
Bahwa sebagian dari fakultas-fakultas tersebut masih harus berbenah, tentu menjadi tanggung jawab kepemimpinan berikutnya.
Karena jabatan rektor dibatasi masanya, sementara pembenahan harus dilakukan secara berkesinambungan.
Beliau bukan hanya Guru Besar pada rumpun keilmuan yang sama,
Bukan juga sekedar promotor dalam studi S3 tapi beliau adalah kakak, guru, sekaligus orang tua saya dalam mengarungi pengabdian di dunia perguruan tinggi.
Beliau dengan segala potensinya membimbing dan menyemangati kami melewati masa-masa yang berat menuntaskan studi di UGM.
Kanda, Prof. Usman.
“Jasamu tetap Abadi, murid2-muridmu tak terbilang,
Insya Allah Kami tetap Mengenangmu sebagai Guru dengan Pemuliaan yang setinggi-tingginya”.
“Doa-doa kami menyertai Prof. Insya Allah, tidak hanya di dunia tapi hingga di akhirat nanti”
Hormat kami, Prof. Musadar Mappasomba. Adm