LAJUR.CO, KENDARI – Ketekunan Suharmin dalam membuat dan melestarikan warisan budaya, layang-layang atau Kaghati Kolope kini membuahkan hasil. Layang-layang purba yang terbuat dari daun umbi hutan “Daun Kolope” itu kini telah merambah ke mancanegara.
Medio Januari 2025 menjadi momen berharga bagi Ketua Perkumpulan Pelayang Indonesia (Pelangi) Sultra ini. Suharmin menggelar workshop pembuatan “Kaghati Kolope” di luar negeri, seperti salah satunya dalam acara Festival Layang-Layang Internasional ONGC MRPL, Mangaluru, India. Sebelumnya, ia juga pernah mengikuti pameran budaya di Tunisia beberapa waktu lalu.
Ketua Panitia Festival di Mangaluru itu, Mr. Sarvesh Rao mengapresiasi upaya pelestarian Kaghati Kolope yang dilakukan Suharmin bersama timnya. Upaya dan kepedulian untuk mengangkut kreasi unik ini hingga sampai dengan aman ke Mangaluru disebut sebagai gambaran kekuatan pemersatu layang-layang dan ikatan persahabatan indah yang dipupuk lintas batas negara.
“Karya yang lembut dan halus ini, dibuat dengan penuh cinta dan dibawa jauh-jauh dari Indonesia. Ini bukan sekedar layang-layang, tapi simbol cinta, kepercayaan, dan persahabatan di antara para penggemar layang-layang di seluruh dunia,” ujar Mr. Sarvesh Rao.
Saat mengikuti serangkaian agenda kegiatan festival tersebut, Suharmin mengajarkan cara pembuatan layang-layang Daun Kolope dalam bentuk dan ukuran yang lebih kecil. Dirinya juga memberikan hasil kreasinya itu kepada para tokoh penting yang hadir dalam festival dimaksud. Salah satu penerima cinderamata mini Kaghati Kolope adalah Perdana Menteri India ke -15, Narendra Damodardas Modi.
Dalam penyerahan hadiah itu, Suharmin juga mewakili Pemerintah Kabupaten Muna, dalam hal ini Bupati Bachrun Labuta sebagai pihak yang mendukung pelestarian Kaghati Kolope sebagai warisan budaya. Keunikan layang-layang yang berasal dari Pulau Muna ini menjadi perhatian sejumlah pihak dalam festival digelar di negara dengan julukan “Benua Kecil” itu.
“Kenangan manis yang tak terlupakan ketika memberikan Cinderamata Kaghati Kolope kepada Bapak Narendra Modi (Prime Minister of India) atas nama Bupati Muna, Bachrun Labuta,” kata Suharmin, Kamis (30/1/2025).
Sebelumnya diberitakan lajur.co, bahwa Kaghati Kolope telah ada sejak zaman dahulu dan keberadaannya dibuktikan dengan adanya lukisan tangan manusia yang menggambarkan layang – layang di dalam Gua Sugi Patani di Desa Liangkabori. Lukisan tangan itu ditemukan seorang antropolog Jerman bernama Wolfgang Bick.
Untuk bahan yang digunakan dalam pembuatan layang-layang ini adalah daun umbi hutan yang dikenal dengan nama daun Kolope dalam bahasa Muna. Layang – layang ini juga menggunakan serat nenas hutan sebagai talinya serta bambu buluh untuk kerangka serta penyambung antar daunnya. Red