BERITA TERKININASIONAL

Simak, Ini Risiko Keamanan Data di Balik Tren NFT

×

Simak, Ini Risiko Keamanan Data di Balik Tren NFT

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, JAKARTA – Kesuksesan Non Fungible Token (NFT) Ghozali membuat banyak orang beramai-ramai menawarkan aset digital berupa foto.

Tren ini muncul setelah akun OpenSea Ghozali Everyday sukses menjual foto selfie hingga bernilai miliaran rupiah.

Banyak orang berharap “keberuntungannya” bisa menular dengan menjual NFT serupa.

Jenis foto yang ditawarkan beragam mulai dari selfie, foto diri dengan KTP, makanan, tempat sampai koruptor Setya Novanto.

Firman Kurniawan Sujono, pakar komunikasi digital Universitas Indonesia menilai tren ini bisa membahayakan diri sendiri, khususnya berkaitan dengan keamanan data.

Baca Juga :  Berlibur di Jogja, Warga Kendari Tewas Tenggelam di Embung UII

NFT berupa foto yang diperjualbelikan di pasar bebas bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

Firman menjelaskan, foto merupakan sumber data yang sangat kaya dan lengkap sekaligus bisa diolah.

“Garis wajah, senyum, latar belakang kita berfoto, itu adalah data, semuanya,” jelasnya dalam diskusi virtual, Kamis (20/01/2022).

Ia memberikan contoh, bagaimana Google atau gawai elektronik kita bisa mendeteksi identitas seseorang berdasarkan foto yang diunggah di media sosial.

“Contohnya kayak kita simpan foto di drive, lalu ketika foto bersama keluarga itu terdeteksi mana orangtua kita, saudara, sahabat,..itu contoh penggunaan data,” terangnya lagi.

Baca Juga :  Ada 40 Juta Kendaraan yang Tidak Bayar Pajak, Siap-siap Data Dihapus

Dalam kasus NFT Ghozali, ia menilai ratusan foto yang berhasil dijual di pasar digital sebagai data yang amat masif.

Berbagai foto selama lima tahun belakangan itu merekam variasi ekspresi dan raut muka.

Selain itu, NFT itu juga merekam perubahan wajah yang terjadi selama beberapa tahun.

“Itu kalau mau dibikin prototipe wajahnya 10 tahun lagi juga bisa, datanya sangat lengkap,” kata Firman.

Data itu bisa dipakai untuk berbagai hal negatif dan merugikan di kemudian hari.

Baca Juga :  PT GKP Rehab Akses Jalan Bobolio-Lawey

Oleh sebab itu, akademisi ini berpendapat sebaiknya tidak perlu mengikuti tren dengan menawarkan NFT berupa foto.

Risikonya terlalu tinggi terkait keamanan data diri dan implikasinya di kemudian hari.

Selain itu, ada aspek legalitas yang harus dipertimbangkan jika kita asal memotret objek dan menjualnya sebagai NFT.

“Pasar itu tidak terduga, hal pribadi sebaiknya jangan dijual karena bisa dimanfaatkan untuk hal ilegal dan merugikan,” katanya. Adm

Sumber : Kompas.com


0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x