LAJUR.CO, KONAWE – Ketersediaan stok pangan di Bulog Cabang Unaaha menunjukkan angka yang fantastis di tengah musim panen gadu. Dimana perum Bulog saat ini mengelola stok beras hingga 16.000 ton yang diklaim cukup untuk ketahanan stok tiga tahun ke depan.
Namun, kondisi ini menyebabkan gudang penyimpanan berada dalam situasi meluap (overload).
Kepala Cabang Perum Bulog Unaaha, Abdan Djarmin, mengungkapkan gudang utama di Tuoy yang berkapasitas 7.000 ton, sempat menampung hingga 21.000 ton.
“Kendalanya yaitu karna, stok gudang sanggat terbatas. Di sini saja kapasitasnya hanya 7.000 ton, tapi kita menampung beras kurang lebih sebanyak 21.000 ton, “ucap Abdan Djarmin, Senin (21/10/2025).
Meski ruang penyimpanan terbatas, Bulog tetap melanjutkan penyerapan gabah dari petani. Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan hasil panen petani dan menjaga harga agar tetap sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.
“Kami tetap melakukan penyerapan karena mau tidak mau gabah di petani itu harus diselamatkan juga,” kata Abdan Djarmin.
Mengatasi keterbatasan gudang, Bulog Unaaha memanfaatkan total lima gudang, yang terdiri dari satu gudang utama (Tuoy), gudang Mataiwoi, gudang yang disewa (filial), serta dua gudang yang merupakan hasil kerjasama pinjam pakai dengan penggilingan.
Untuk mempercepat perputaran stok dan menekan risiko penumpukan, Bulog terus mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke berbagai titik penjualan.
“Distribusi SPHP tetap berjalan. Rata-rata per hari kita keluarkan 40–50 ton beras. Selain mempercepat perputaran stok di gudang, ini juga upaya kita mencegah terjadinya inflasi di wilayah Konawe,” ujar Abdan Djarmin.
Selain melalui kios dan pengecer mitra, penyaluran beras SPHP juga dilakukan lewat kerja sama dengan Polres, TNI, Dinas Ketahanan Pangan, dan Pemerintah Daerah melalui kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Laporan : Ika Astuti