LAJUR.CO, KENDARI — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) mengalokasikan bantuan sebesar Rp 1,5 miliar bagi korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Masing-masing provinsi akan menerima Rp 500 juta dari pos Belanja Tidak Terduga (BTT) Sultra.
Keputusan itu disampaikan Gubernur Sultra Andi Sumangerukka saat memimpin rapat koordinasi antisipasi potensi kerawanan menjelang dan pasca Natal–Tahun Baru 2025/2026 di Kantor Gubernur Sultra, Senin (8/12/2025).
Gubernur ASR menyatakan akan memberikan donasi secara pribadi. Ia pun ikut menyerukan agar para bupati, wali kota, serta masyarakat Sultra turut menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu korban bencana di Sumatera. Dalam rapat itu, ia mengajak peserta menundukkan kepala sejenak untuk mendoakan para korban.
Sejalan dengan misi tersebut, sebagai bentuk dukungan logistik Komandan Lanud Halu Oleo Kolonel Pnb Tarmuji Hadi Susanto, menyatakan siap membantu pendistribusian bantuan ke Sumatera menggunakan pesawat Hercules.
“Siapapun yang ingin menyalurkan bantuan kemanusiaan dapat membawanya ke Lanud Halu Oleo dan kami akan mengantarkannya,” jelasnya.
Selain itu, melalui rapat koordinasi tersebut, Pemprov Sultra memperingatkan curah hujan di wilayah Sultra diprediksi meningkat mulai akhir Desember 2025 hingga Mei 2026 sehingga kesiapsiagaan terhadap bencana hidrometeorologi harus diperkuat. Andi Sumangerukka menegaskan tidak ada kepala daerah yang boleh meninggalkan wilayah jika terjadi bencana bahkan bersedia menginap di lokasi terdampak jika perlu.
Berbagai instansi pun dilibatkan dalam strategi tanggap bencana dan perayaan Natal – Tahun Baru, termasuk perencanaan protap kewilayahan, pembentukan satgas, serta koordinasi antara BMKG, BPBD, Basarnas, Bulog, instansi kesehatan dan perhubungan.
Sebagai informasi, berdasarkan data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin 8 Desember 2025 pukul 16.00 WIB, korban tewas akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar telah mencapai 961 orang, sedangkan 293 orang masih dinyatakan hilang.
Jumlah pengungsi terdampak bencana di tiga provinsi telah menembus 1.057.482 jiwa.
Infrastrktur rusak parah berdasarkan laporan menyebut ada 157.600 rumah yang rusak akibat banjir dan longsor.
Pemerintah pusat dan lembaga terkait telah mempercepat distribusi bantuan dan evakuasi. Di antaranya bantuan logistik, hunian darurat, dan layanan kesehatan bagi para korban. Adm



