LAJUR.CO, KENDARI – Tenun khas Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menunjukkan eksistensinya di panggung nasional. Dua UMKM binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sultra, yakni Nira Lakoo dari Buton Tengah (Buteng) dan Annisa Tenun dari Masalili, Kabupaten Muna, turut mengisi booth business matching dalam rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025.
Partisipasi mereka dalam agenda ISEF yang digelar di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, pada 8–12 Oktober 2025 ini menjadi bagian dari upaya memperkenalkan wastra Sultra ke pasar yang lebih luas. Produk unggulan KPwBI Sultra mejeng sejajar dengan berbagai hasil kerajinan dan Wastra dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam sesi business matching, Kamis (9/10), booth Nira Lakoo menarik perhatian dua desainer nasional, Arif dan Sita. Sementara pada Jumat (10/10), Annisa Tenun menjadi sorotan setelah desainer Tuti Adib mengapresiasi kualitas kain dan langsung melakukan pemesanan.
“Saya baru kali ini mengenal tenunan dari Sultra. Bahannya nyaman, motifnya indah, dan sangat mendukung kreativitas desainer,” ujar Tuti Adib. Ia bahkan memesan 15 kain dan langsung membeli dua helai di tempat.
ISEF 2025 merupakan ajang bergengsi yang mempertemukan pelaku industri halal dari berbagai sektor seperti makanan, kosmetik, fashion, hingga teknologi keuangan. Booth business matching menjadi ruang strategis bagi pelaku UMKM untuk menjajaki peluang kolaborasi dengan para buyer dan desainer.
Kehadiran Nira Lakoo dan Annisa Tenun di business matching ISEF 2025 menjadi bukti bahwa produk lokal Sultra mampu bersaing dan menarik perhatian pasar nasional. Dukungan dari KPwBI Sultra dalam pengembangan kualitas dan promosi menjadi kunci penting dalam mengangkat potensi wastra daerah agar terus berkembang dan mendunia. Red