SULTRABERITA.ID, KENDARI – Siapa sangka komoditas rumput laut kini dapat diolah menjadi produk minuman kopi. Ide ini sendiri telah diaplikasikan Tim Peneliti Universitas Halu Oleo Kendari yang diketuai Prof Aslan.
Dalam rangka mendukung program pengembangan usaha kecil berbasis bahan baku lokal dari rumput laut, Tim Peneliti UHO menyosialisasikan produk olahan kopi berbahan baku rumput laut. Kopi ini dinamai Kolinsusu.
Sosialisasi produk lokal ini menggandeng Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Kota Kendari. Saat sosialiasi, para peserta juga berkesempatan menyicipi kopi rumput laut dan aneka panganan kue yang dibuat dengan kombinasi bahan rumput laut seperti jalankote rumput laut.
Prof Aslan mengatakan sosialisasi produk olahan yang berbahan baku rumput laut ini dimaksudkan agar masyarakat rutin dan giat untuk mengonsumsi produk rumput laut yang merupakan khas lokal asli dari Sultra.
Selain sehat dan mengandung serat yang tinggi, Guru Besar UHO itu mengklaim Kolinsusu memiliki manfaat sebagai antioksidan, antibakteri serta mampu menangkal virus Corona. Inilah mengapa, kata dia, Kolinsusu sangat baik dikonsumsi rutin sebagai antivirus di tengah pandemi.
“Memanfaatkan rumput laut jenis kottonii untuk digunakan sehari hari sangat bermanfaat untuk meningkatkan imunitas serta mencegah beragam penyakit seperti jantung dan maag akut. Hal ini berdasarkan hasil riset tentang pemanfaatan produk olahan rumput laut jenis Kottonii di Rusia, Cina, Jepang dan India,” jelas Prof Aslan.
“Oleh karena itu, di masa pandemic Covid 19 ini, kami mempromosikan pemanfaatan rumput laut yang digandengkan dengan kopi sebagai minuman andalan generasi milenial,” sambungnya.
Sebagai informasi, rumput laut yang digunakan sebagai bahan baku kopi Kolinsusu ini berasal dari hasil budidaya yang dilakukan oleh tim peneliti UHO bekerjasama dengan Pemda Buton Utara dan masyarakat pesisir di Teluk Kulisusu.
Penamaan Kolinsusu sendiri diperkenalkan oleh tokoh masyarakat Butur, La Ode M Erawan.
“Menurut beliau Kata Kolinsusu (dibaca Kolincusu) ini berasal dari dua kata yaitu “Kolencu” yang artinya berhitung dan “Su” yang artinya teratas atau terujung. Sehingga arti dari kata “Kolinsusu adalah tertata dan terstruktur,” bebernya.
Prof Aslan berharap penamaan Kolinsusu untuk produk kopi rumput laut dapat menjadi magnet minat masyarakat Sultra mengonsumsi produk minuman lokal ini.
“Kita berharap Kolinsusu ini menjadi produk kebanggaan nasional,” ucapnya.
Selain promosi kopi Kolinsusu, Tim peneliti UHO beranggotakan Dr Andi besse Patadjai, Prof Manat Rahim dan Dr Wa Iba turut mengenalkan ragam jenis, manfaat dan khasiat lain rumput laut. Diantaranya sebagai bahan obat obatan, pangan dan kosmetik /bahan kecantikan khusus pria dan wanita.
“Tantangan bagi kami kedepan adalah bagaimana agar produk kopi ini dibuat dalam bentuk sachet atau kemasan sehingga lebih praktis. Tim peneliti UHO merencanakan Insya Allah pada minggu ini, kita akan mempromosikan produk Kopi Kolinsusu ini di Jakarta sebagai upaya maksimal untuk mengangkat nama daerah Buton Utara dan Sulawesi Tenggara di level nasional,” pungkasnya. Lin
#Lawancorona
#Ingatpesanibu
#Jagajarak
#Pakaimasker
#Cucitanganpakaisabun
#Hindarikerumunan