LAJUR.CO, KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sultra menyelenggarakan kegiatan Capacity Building Tim Pengendalian dan Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Sultra yang berlangsung di Provinsi Bali.
Kegiatan diikuti perwakilan TPID dan TP2DD dari seluruh 17 kabupaten/kota di Sultra sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas dan sinkronisasi program pengendalian inflasi serta digitalisasi transaksi pemerintah daerah.
Program Capacity Building ini merupakan langkah sinergi nyata antara pemerintah daerah dan stakeholder terkait dalam upaya peningkatan kompetensi serta inovasi dalam mengendalilan inflasi dan mendorong digitalisasi di Sulawesi Tenggara.

Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah I Made Budi Adiana, Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa dan Perekonomian Setda Provinsi Bali (BIREK Bali), serta Putu Mega Indrawan, Kepala Bidang Inovasi dan Pengelolaan Sistem Informasi Pendapatan Daerah Bapenda Bali.
Asrun Lio menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bali dan Kantor Perwakilan BI Bali atas kesediaannya menjadi tuan rumah kegiatan studi tiru ini. Bali dipilih karena keberhasilan TPID dan TP2DD-nya yang telah terbukti di tingkat nasional.
Di sisi lain, Provinsi Sultra mencatatkan pencapaian yang membanggakan. Empat TPID dari Sultra masuk nominasi penghargaan nasional, yaitu TPID Provinsi Sultra, TPID Kota Baubau, TPID Kabupaten Bombana, dan TPID Kabupaten Muna Barat. Seluruh pemda di Sultra juga berhasil meraih status “Pemda Digital” berdasarkan skor Indeks ETPD Semester I 2025, dengan nilai di atas 80%.
Per Agustus 2025, inflasi di Sultra tercatat mengalami deflasi sebesar 0,24% (mtm), namun secara tahunan mencapai 3,75% (yoy), sedikit di atas rentang target nasional. Pemerintah daerah terus memperkuat strategi pengendalian inflasi melalui sinergi TPID dan penerapan enam langkah konkret dari Kementerian Dalam Negeri.
Di bidang digitalisasi, Pemerintah Provinsi Sultra terus mendorong penguatan ekosistem transaksi keuangan pemerintah yang non-tunai, terintegrasi, dan transparan. Dukungan teknologi dari Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (BPD Sultra) juga menjadi salah satu pilar dalam transformasi menuju tata kelola pemerintahan digital.
TPID dan TP2DD Provinsi Bali telah menunjukkan kinerja luar biasa di tingkat nasional. Bali menjadi contoh sukses dalam pengendalian harga dan inovasi digitalisasi daerah. Capaian ini menjadi motivasi bagi TPID dan TP2DD Sultra untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan teknis melalui kegiatan studi tiru ini.
Asrun Lio menyampaikan harapan agar kegiatan capacity building tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, namun juga menjadi titik awal penguatan kolaborasi, peningkatan efektivitas kebijakan, serta percepatan implementasi digitalisasi pemerintahan.
“Semoga kegiatan hari ini membawa manfaat nyata dalam mendorong kesejahteraan masyarakat Sultra melalui inflasi yang terkendali dan pemerintahan yang digital,” tutupnya. Rls




