ADVETORIALBERITA TERKINIEKOBISHEADLINE

Usai Kunker, Menteri Bahlil Lahadia Temui Presiden Pastikan Proyek APBN Pakai Aspal Buton

×

Usai Kunker, Menteri Bahlil Lahadia Temui Presiden Pastikan Proyek APBN Pakai Aspal Buton

Sebarkan artikel ini
Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadia bersama Gubernur Sultra, Ali Mazi meninjau pabrik produksi Aspal Buton PT Kartika Karya Abadi Desa Suandala Lawele, Minggu (28/2/2021).

SULTRABERITA.ID, KENDARI – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadia memastikan akan menemui Presiden RI, Joko Widodo dan Kementrian PU-PR untuk memastikan seluruh proyek infrastruktur jalan yang didanai oleh APBN menggunakan produk Aspal Buton.

Hal ini disampaikan Menteri Bahlil Lahadia usai kunjungan kerja salah satu pabrik produksi Aspal Buton PT Kartika Karya Abadi Desa Suandala Lawele, Minggu (28/2/2021).

Pertemuan dengan RI 1 juga dimaksudkan dalam rangka menyusun regulasi agar pemanfaatan aspal lokal menjadi kebijakan resmi dalam jangka panjang.

Langkah tersebut sejalan dengan program pemerintahan Jokowi yang memang memberi karpet merah bagi optimalisasi sumber daya alam lokal Bumi Anoa dalam ini adalah Aspal Buton. Pemberdayaan aspal lokal sekaligus memutus ketergantungan pemerintah terhadap aspal impor.

Baca Juga :  Pengrajin Tenun Antusias Sambut Event HIPMI Support Produk Lokal

“Saya akan bertemu dengan Bapak Presiden selesai saya akan balik dari sini (Buton, red). Termasuk bicara dengan menteri PUPR agar semua produk yang dihasilkan oleh Aspal Buton wajib diserap,” cetus Bahlil Lahadia saat meninjau pabrik PT Kartika Karya Abadi Desa Suandala Lawele.

“Kehadiran saya disini adalah memastikan bahwa apa yang belum clear akan diselesaikan,” sambungnya.

Setelah melihat langsung bagaimana potret fisik produk aspal Buton di Lawele, Bahlil makin yakin kualitasnya bisa diadu dengan aspal impor yang selama ini menguasai bahan baku infrastruktur jalan di Indonesia. Bahkan bukan mustahil menjadi komoditi eskpor kedepan.

Baca Juga :  Jokowi Didampingi Istri di Wakatobi, Wabup Ilmiati: Bagi-Bagi Sertifikat Hingga Pelepasan Tukik

Bahlil menyebut, kebutuhan aspal di Indonesia setiap tahun berkisar 1,2 juta ton. Dari jumlah itu, Pertamina diketahui hanya bisa menyuplai sekitar 300 ribu ton dari kebutuhan nasional. Praktis, kuota aspal untuk project pembangunan infrastruktur mesti diimpor dari luar Indonesia.

Gubernur Ali Mazi bersama Bupati Buton La Bakry, Wali Kota Baubau serta kepala OPD menyambut kedatangan Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadia di Rujab Bupati Buton.

“Total kebutuhan aspal kota Rp 40 T. Aspal Buton sama dengan kualitas impor, bisa juga berbasis ekspor. Kalau 50 persen bisa diproduksi dalam negeri, kita hemat 20 T. Jadi devisa. Ini potensi Sultra yang luar biasa ,” beber Bahlil Lahadia.

Baca Juga :  Kepercayaan Publik Rendah terhadap Pemerintah Terkait Pemberantasan Suap dan Jual Beli Hukum

Memacu investasi di sektor industri aspal Buton, Bahlil menegaskan pihaknya memberikan insentif pajak. Fasilitas tax holiday ini adalah salah satu bentuk insentif pajak yang paling sering diberikan dalam upaya menarik investasi asing.

Sebelum Menteri Bahlil Lahadia, Kementrian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) RI digawangi Menteri Luhut Binsar Panjaitan lebih dulu hadir secara khusus meninjau lokasi eksplorasi dan pabrik Aspal Buton di Kecamatan Lawele Kebupaten Buton, pada awal Februari lalu. Kedatangan Kemenko Marves menandai keseriusan pemerintah pusat menyuport industri aspal lokal jazirah Buton. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x