LAJUR.CO, KENDARI – Kegiatan Coswalk Competition3 dalam gelaran Kendari Food Festival 2025 tak hanya jadi ajang seru-seruan, tapi juga menjadi wadah bagi para pecinta cosplay untuk mengekspresikan diri dan memperkenalkan budaya pop Jepang kepada masyarakat luas.
Salah satu peserta, Viki, membagikan pengalamannya mengikuti event ini, yang menurutnya sangat positif dan memberi ruang kreatif bagi para cosplayer di Kota Kendari.
“Tanggapan saya tentang event cosplay ini bagus ya, karena bisa jadi tempat menyalurkan hobi dan memperkenalkan cosplay atau event jejepangan kepada masyarakat Kendari,” ucap Viki saat ditemui usai lomba, Kamis (9/7/2025).
Viki mulai terjun ke dunia cosplay sejak tahun 2019. Ketertarikannya berawal dari rasa penasaran saat menonton event cosplay. Dari situ, ia mulai ikut mencoba dan akhirnya jatuh cinta dengan dunia karakter.
“Awalnya saya coba-coba datang kek event cosplay dan ternyata kegiatan ini bagus dimana orang ini bisa bebas berekspresi dengan karakter yang mereka inginkan dan sukai,” tutur Viki.
Soal perlengkapan kostum, Viki mengungkapkan bahwa sebagian besar kostumnya yang digunakannya melalui pemesanan (PO) dari Tiongkok. Ia mengandalkan koneksi dengan penjual khusus yang menyediakan kostum-kostum kanker.
“Kalau jaraknya masih jauh dari hari H, saya PO kostumnya dari China. Tapi kalau mendadak, biasanya beli di Marketplace kayak Shopee, atau kadang bikin sendiri juga,” ujar Viki.
Menurutnya, kostum cosplay buatan Tiongkok umumnya memiliki kualitas bahan yang lebih tebal dan nyaman karena memang negara tersebut lebih sering membuat event jejepangan dibandingkan Indonesia.
Meski belum membuka jasa penyewaan kostum, Viki juga menyebut peluang rental kostum di Kendari cukup terbuka.
“Buat teman-teman yang punya kostum banyak dan menumpuk, itu bisa buka rentalan di Instagram. Banyak ko yang mau sewa kostum anime di Kendari,” kata Viki
Soal biaya, Viki juga menyebut harga kostum karakter itu cukup bervariasi tergantung karakter dan bahan.
“Yang saya pakai ini karakter Sasuke, harganya cuma sekitar Rp250 ribu. Ini juga saya Po langsung dari China,” ucap Viki.
Ia berharap ke depan semakin banyak event cosplay yang digelar di Kendari agar budaya jejepangan semakin dikenal luas dan komunitas cosplay di daerah bisa tumbuh lebih besar.
“Semoga makin banyak warga Kendari yang tertarik ikut cosplay juga. Karena saya lihat, jumlah cosplayer di Kendari itu masih sangat sedikit dibandingkan kota lain. Mudah-mudahan lewat event-event seperti ini, budaya Jepang bisa lebih dikenal dan diapresiasi,” ungkap Viki.
Laporan : Ika Astuti