LAJUR.CO, KENDARI – Dunia birokrasi Sulawesi Tenggara (Sultra) kehilangan salah satu putra terbaiknya. La Ode Mustari, birokrat senior yang dikenal berdedikasi tinggi, dikabarkan wafat pada Minggu (5/10/2025) malam pukul 18.11 WITA di usia 60 tahun.
Pria kelahiran Buton, 22 Desember 1964 itu telah mengabdi lebih dari tiga dekade di jalur pemerintahan. Kariernya dimulai dari posisi paling dasar dalam struktur birokrasi sebagai Kasubag Tata Usaha Hansip Kota Baubau pada 1994.
Seiring waktu ia terus melaju hingga dipercaya mengemban jabatan-jabatan strategis baik di tingkat kota maupun di tingkat provinsi.
Salah satu capaian penting dalam perjalanan kariernya adalah ketika ia dipercaya dua kali menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati.
Pertama La Ode Mustari diamanahi kepemimpinan sebagai Pj Bupati Buton Selatan (2014–2015) dan kemudian sebagai Pj Bupati Buton (2023–2024). Dua amanah besar ini dijalankan bersamaan dengan peran penting lainnya di lingkungan Pemprov Sultra.
Jauh sebelum itu, Mustari juga sempat menjadi Sekretaris Kota Administratif Baubau, Camat Betoambari, dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sultra.
Pada tahun 2018, ia dipercaya memimpin Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sultra, dan pada 2021 ditunjuk sebagai Plt Sekretaris DPRD Sultra oleh Gubernur Ali Mazi.
Di tengah kesibukannya sebagai birokrat, Mustari juga menunjukkan kepedulian terhadap masa depan daerahnya melalui jalur politik. Ia tercatat tiga kali mencalonkan diri dalam Pilkada Wali Kota Baubau, termasuk pada pemilihan tahun 2024.
Meski tak pernah meraih kursi eksekutif melalui pemilu, Mustari tetap setia pada visi utamanya. Ia berharap bisa menghidupkan kembali identitas Baubau sebagai pusat Kesultanan Buton.
Kini, La Ode Mustari telah pergi. Namun rekam jejak dan nilai-nilai yang ia tinggalkan akan terus hidup dalam birokrasi Sultra, terutama bagi generasi penerus yang ingin meniti karier dengan integritas dan kesetiaan terhadap daerahnya. Red