LAJUR.CO, MUNA BARAT – Warga Kelurahan Konawe, Kecamatan Kusambi, Muna Barat digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria paruh baya di bawah pohon rambutan, Jumat (6/5/2023). Pria bernama La Moto diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tali rafia.
Jasad korban pertama kali ditemukan saudaranya sendiri bernama LP saat hendak pergi membuang hajat. Kediaman LP dengan korban memang sangat berdekatan. Sementara jarak antara rumah korban dengan tempat kejadian perkara (TKP) hanya sekitar empat meter.
Kronologi penemuan jenazah korban pada pukul 23.00 Wita ini dijelaskan Kapolsek Kusambi Iptu Nekson. La Moto memilih mengakhiri hidup dengan menggantung diri di bawah pohon rambutan rak lama setelah terlibat cekcok dengan istrinya, bernama Erni (32).
“Korban ditemukan meninggal di bawah pohon rambutan dengan lilitan tali rafia pada leher. Menurut saksi, sebelum kejadian tersebut, korban bertengkar dengan istrinya. Korban juga memukul saksi (istrinya) ke arah leher satu kali,” jelas Iptu Nekson dalam keterangan tertulisnya.
Berdasarkan keterangan yang diterima, korban memukul saksi karena menduga istrinya melakukan perselingkuhan dengan seorang tetangga mereka. Pasangan suami istri ini juga dikabarkan kerap bertengkar yang menyebabkan korban beberapa kali mencoba bunuh diri.
Sebelum peristiwa itu, lanjut Iptu Nekson bahwa korban menggelar pesta miras bersama lima orang rekannya. Ia bersama kelima kawannya memulai pesta miras mulai pukul 10.00 Wita hingga masuk waktu maghrib. Saat sudah dikuasai pengaruh alkohol, korban melakukan kekerasan terhadap istrinya.
“Usai cekcok, saksi yang merupakan istri korban sempat meninggalkan suaminya. Saat kembali, ia melihat korban sudah terbujur kaku tidak bernyawa. Antara saksi dan korban sering bertengkar dan korban sering melakukan percobaan bunuh diri beberapa kali namun gagal,” terang Iptu Nekson.
Sementara itu, saksi lain menemukan dua utas tali rafia yang tergantung di dahan pohon rambutan. Kondisi korban pun didapati hanya mengenakan pakaian dalam.
Polisi yang melakukan olah TKP langsung mengamankan barang bukti berupa tali dan pakaian korban. Keluarga korban menolak untuk dilakukan proses autopsi terhadap anggota keluarga mereka. Polisi pun belum menyimpulkan penyebab kematian tersebut, sebab berdasarkan hasil proses VER mayat tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh warga Kelurahan Konawe itu. Red