LAJUR.CO, KENDARI – Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari menjadi salah satu kampus di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dipilih Yayasan Hadji Kalla untuk melaksanakan sosialisasi program Beasiswa Kalla 2025 dengan mengusung tema “Empowering The Next Kalla Youth Changemakers”.
Sosialisasi ini juga diikuti oleh mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Sultra yang ingin mengetahui lebih jauh mekanisme dan manfaat program Beasiswa Kalla.
Wakil Rektor III UM Kendari, Dr. Yusuf, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Yayasan Hadji Kalla atas kepeduliannya dalam memberikan akses beasiswa kepada mahasiswa.
Menurutnya, program tersebut bukan hanya sebatas bantuan biaya, tetapi juga membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
“Program beasiswa ini sangat membantu mahasiswa maupun calon mahasiswa yang memiliki prestasi, tetapi terkendala pembiayaan pendidikan. Ini menjadi kesempatan besar bagi mereka untuk tetap bisa melanjutkan kuliah,” ucap Dr. Yusuf, Jumat (22/8/2025).
Manager Educare Yayasan Hadji Kalla, Therry, menjelaskan program beasiswa Kalla merupakan salah satu upaya untuk menekan angka putus kuliah di wilayah kerja yayasan yang meliputi Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulawesi Barat (Sulbar), dan Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Beasiswa Kalla fokus pada kebutuhan dasar mahasiswa, khususnya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT). Selain bantuan biaya, penerima beasiswa juga akan mendapat pembinaan kapasitas, pelatihan kepemimpinan, pengabdian masyarakat, hingga kesempatan magang di Kalla Group,” tutur Therry.
Ia menambahkan kehadiran Yayasan Hadji Kalla di Bumi Anoa tidak hanya untuk memperkenalkan beasiswa, tetapi juga menjalin silaturahmi serta membuka peluang kerja sama dengan kampus-kampus di daerah ini.
Beasiswa Kalla 2025 dibuka untuk mahasiswa baru hingga semester 3 pada jenjang S1, D3, dan D4. Jalur pendaftarannya meliputi jalur akademik 1 (10 perguruan tinggi terbaik nasional), akademik 2 (seluruh perguruan tinggi di empat provinsi wilayah kerja), Hafiz Qur’an minimal lima juz, prestasi non-akademik (seni dan olahraga), keaktifan organisasi, serta jalur khusus penyandang disabilitas.
Pendaftaran dilakukan secara daring mulai 19 Agustus hingga 30 September 2025 melalui laman resmi Yayasan Hadji Kalla di [beasiswa.yayasanhadjikalla.co.id](https://beasiswa.yayasanhadjikalla.co.id).
Proses seleksi mencakup tahap administrasi, pengunggahan dokumen dan esai, wawancara, hingga verifikasi berkas oleh asesor yang bekerja sama dengan Yayasan Hadji Kalla.
“Setelah seleksi administrasi berkas, para asesor akan menilai esai peserta, kemudian melakukan wawancara dan merekomendasikan nama-nama peserta yang lolos basis berkas,” kata Therry.
Tahun ini, Yayasan Hadji Kalla menargetkan 500 penerima baru dari 73 perguruan tinggi di Indonesia, termasuk 22 kampus mitra yang tersebar di empat provinsi. Saat ini sudah ada 138 mahasiswa aktif penerima beasiswa yang masih dibina.
Therry menegaskan, pihaknya tidak menetapkan kuota khusus untuk Sultra maupun daerah lain. Namun, Yayasan Hadji Kalla berkomitmen agar jumlah penerima manfaat semakin merata.
“Kami tidak menetapkan kuota tertentu per daerah ataupun kampus. Tapi tahun ini, kami ingin lebih banyak mahasiswa Sultra yang bisa menerima manfaat beasiswa Kalla. Sebab, selama ini jumlah penerima masih banyak terpusat di Sulawesi Selatan. Semakin banyak yang mendaftar, maka semakin besar pula potensi penerimanya dari Sultra,” unggkap Thery.
Dr. Yusuf menambahkan, kesempatan tersebut sangat relevan dengan kebutuhan mahasiswa Sultra, sebab banyak mahasiswa yang memiliki potensi besar namun terhambat oleh keterbatasan ekonomi.
“Kami sangat berharap mahasiswa maupun calon mahasiswa bisa memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin. Dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan Yayasan Hadji Kalla, diharapkan mereka dapat melanjutkan pendidikan tanpa hambatan,” kata Dr. Yusuf.
Laporan : Ika Astuti