LAJUR.CO, KENDARI – Pengamanan di kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Sulawesi Tenggara semakin diperketat setelah terjadinya kebakaran lahan pada Sabtu (14/1/2023) lalu. Kebakarannya terjadi di kawasan taman Seksi Wilayah II Kabupaten Bombana, Resor Langkowala, sekitar pukul 12.30 WITA.
Para personil disiagakan melakukan patroli di dalam wilayah taman nasional guna mengantisipasi adanya tindakan – tindakan yang dapat memicu terbakarnya lahan safana di kawasan tersebut.
Kepala Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Ali Bahri, mengatakan meskipun api yang membakar habitat hewan seperti rusa itu sudah padam. Namun, penting dilakukan pemantauan agar memastikan tidak ada aktivitas di kawasan taman yang akan membahayakan lahan.
Pasalnya, api yang membakar hutan Safana seluas 37 hektar itu diduga terjadi akibat ulah manusia. Sehingga ia berharap bagi orang-orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke wilayah tersebut.
“Ini sekarang saya standbykan 30 personil di dalam kawasan itu untuk menjaga dan melakukan patroli. Kami juga mengantisipasi orang-orang yang tidak berkepentingan masuk ke dalam, dan pengawasannya lebih diperketat,” ungkap Ali Bahri saat dikonfirmasi Lajur.co, Selasa (17/1/2023).
Penanggulangan bahaya kebakaran giat dilakukan dengan dua upaya yakni pencegahan dan pemadaman. Pencegahan, sambung Ali Bahri dilakukan dengan cara patroli dan monitoring. Serta pemadaman selalu disiagakan, terutama di wilayah sepanjang 22 kilometer yang menjadi daerah rawan. Daerah itu menjadi jalur yang dilintasi para pengguna jalan yang melakukan mobilitas di dua kabupaten.
Ia juga memberi imbauan kepada para pengguna jalan yang melintasi kawasan hutan lindung lindung itu, untuk tidak melakukan kegiatan yang bisa menimbulkan kebakaran. Dimana kawasan yang menjadi lokasi kebakaran merupakan jalur penghubung antara dua kabupaten yakni Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Bombana.
Selain menjadi habitat rusa, lokasi kebakaran juga ternyata menjadi tempat hidup burung-burung. Sehingga sangat disayangkan saat lahan tersebut bangus dilahap si jago merah.
Di tempat yang berbeda, Plt.SPTN Wilayah II : Aris, mengatakan api yang terus membesar berhasil dipadamkan oleh Tim Brigadir Pengendalian Kebakaran Hutan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (Brigdal Karhut) bersama TNI Polri, dalam hal ini Polres Bombana, Polsek setempat, serta Regu Manggala Agni.
Karena cuaca panas, dan angin yang kencang mempengaruhi kondisi api yang semakin menjalar ke wilayah sekitarnya. Akibatnya, banyak masyarakat atau pengguna jalan yang terganggu karena adanya kabur asap. Dikatakan Aris, asal muasal titik api menurut hasil identifikasi tim mereka terjadi akibat diduga adanya ulah manusia.
“Untuk penyebab kebakaran kemarin itu sempat diidentifikasi teman teman dari posisi api, diperkirakan karena ada ulah manusia. Karena kebakarannya disamping jalan sehingga jalan tertutup. Lokasi kebakaran itu merupakan jalur penghubung,” lanjutnya.
Aktivitas pemantauan itu akan terus dilakukan, mengingat saat ini masih menghadapi musim panas. Hal itu dilakukan sesuai arahan kepala balai, untuk rutin melakukan patroli dan pemantauan di dalam kawasan taman. Karena memang jalurnya jalur ramai. Red