SULTRABERITA.ID, KENDARI – Dalam laporan berjudul Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Infografis 2020 yang dirilis BPS Sulawesi Tenggara (Sultra), tercatat 82 unit hotel non bintang tutup sepanjang tahun 2019.
BACA JUGA :
- Teriakan “Leleko!” Gema di Istana Negara, Tari Sajo Moane Pukau Presiden Prabowo dan Tamu Undangan
- Momen HUT ke-80 RI, Gubernur ASR Sematkan Satyalancana Karya Satya Enam ASN Pemprov Sultra
- Sepak Terjang Telkomsel Nyalakan Semangat Indonesia di HUT ke-80 RI
- Ribuan Pekerja Sambut Euforia Vale Olympics 2025 Perdana
- 2.142 Warga Binaan Lapas dan Rutan se-Sultra Dapat Remisi
Tutupnya hotel ‘melati’ ini disebabkan rendahnya tingkat hunian kamar. Sepanjang tahun 2019, tingkat hunian kamar untuk hotel tipe itu hanya 21,46 persen. Artinya, dari 100 kamar yang tersedia, hanya terisi antara 21 hingga 22 kamar saja.
Dibanding hotel berbintang, tingkat hunian kamar hotel eksklusif mencapai 40,81 persen. Meskipun masih lebih rendah dari tingkat hunian untuk hotel berbintang di provinsi tetangga, Sulawesi Selatan, yang mencapai antara 45-47 persen.
“Saat ini, hotel non bintang di Sultra mencapai 449 unit, dengan jumlah kamar 5.391 unit dan tempat tidur sebanyak 6.626 unit. Sedangkan untuk hotel berbintang sebanyak 22 unit, dengan jumlah kamar 1.634 unit dan tempat tidur sebanyak 2.505 unit,” ujar Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Sultra, Andi Syahrir menyampaikan rilis data perkembangan industri hotel di Sultra oleh BPS Sultra, Senin 22 Juni 2020.
Baik hotel berbintang maupun hotel non bintang, kata dia, mayoritas berada di Kota Kendari, ibukota Provinsi Sultra.
Rendahnya tingkat hunian kamar pada hotel non bintang salah satunya dipengaruhi oleh preferensi wisatawan yang lebih tertarik pada hotel yang memiliki reputasi terkenal. Hotel dengan reputasi seperti ini termasuk kategori hotel berbintang yang menawarkan loyalty program.
Sejalan dengan itu, data dihimpun SULTRABERITA.ID dari PHRI Sultra menyebutkan puluhan hotel berbintang dan melati menutup aktifitas selama masa pandemi sejak April lalu.
Beberapa hotel bahkan merumahkan ratusan pegawai lantaran anjloknya omset dan penutupan layanan bisnis hotel karena pandemi Corona.
Hotel Imperial menjadi hotel pertama di Kendari yang mengumumkan rehat dari bisnis karena badai Covid-19.
Sepekan terakhir di masa transisi menuju New normal, beberapa hotel mulai membuka service layanan dengan protokol Covid-19 yang ketat. Diantaranya adalah Plaza Inn Hotel dan Swiss-Belhotel Kendari. Kegiatan rapat pemerintahan pun mulai digelar di dua hotel besar tersebut. Adm
Ralat : Data jumlah hotel non bintang gulung tikar di Sultra sepanjang tahun 2019 (sebelumnya tertulis tahun 2018 telah diralat menjadi tahun 2019). Mohon maaf atas kekeliruan data redaksi.