LAJUR.CO, KENDARI — Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) siap mengambil peran penting memperkuat ekonomi daerah menyambut peluncuran program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Salah satu langkah konkret yang disiapkan HIPMI yakni menjadi fasilitator pelatihan bagi Kopdes Merah Putih.
Komitmen HIPMI tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, Sucianti Suaib Saenong, usai menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) HIPMI Sultra di Kendari, Senin (8/9/2025).
Sucianti menuturkan HIPMI saat ini tengah membuka akses audiensi dengan kementerian terkait guna membangun kerja sama pelatihan Kopdes Merah Putih. Bentuk kerja sama yang diajukan adalah menjadikan HIPMI sebagai mitra utama.
“Soal Koperasi Desa Merah Putih, sekarang HIPMI lagi mengajukan ke pemerintah agar HIPMI bisa menjadi perantara pelatihan koperasi Merah Putih di desa-desa,” ungkap Sucianti.
Agenda audiensi HIPMI dilayangkan ke empat lembaga dan kementerian di bawah Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming. Masing-masing: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Kementerian Dalam Negeri; Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI; dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Mantan Ketua HIPMI Sultra itu menjelaskan, materi audiensi HIPMI mencakup tiga aspek. Antara lain peningkatan literasi keuangan bagi pengurus Kopdes Merah Putih, penerapan sistem akuntabilitas keuangan yang transparan, modern, terintegrasi dengan teknologi digital serta penguatan akses pembiayaan dan investasi koperasi agar dapat menjadi pilar ekonomi rakyat yang tangguh.
Kolaborasi lintas kementerian ini selanjutnya membuka peluang bagi HIPMI di daerah, termasuk HIPMI Sultra menjalankan fungsi sebagai fasilitator pelatihan bagi Kopdes Merah Putih. Program pelatihan ini sangat penting meningkatkan kualitas SDM pengelola koperasi sekaligus mendorong daya saing Kopdes Merah Putih.
Lebih lanjut, Suci menyatakan jumlah Koperasi Desa Merah Putih di Sultra yang terbilang aktif masih sangat sedikit. Ia menyebut, baru satu koperasi desa yang berjalan aktif dan dijadikan mock-up nasional, yakni Koperasi Desa Napa di Kabupaten Buton Tengah (Buteng).
Sementara di wilayah lain, pengembangan Koperasi Merah Putih masih belum signifikan. Melihat kondisi demikian, Sucianti menyebut HIPMI harus hadir sebagai perantara komunikasi dengan pemerintah pusat terkait pembangunan koperasi dimaksud.
“Harusnya di setiap daerah sudah berkembang, tapi saya lihat belum semua berjalan. Mungkin karena belum ada akses cepat dari pusat. Di sinilah HIPMI hadir membuka akses itu,” tambahnya.
Menurutnya, koperasi merupakan fondasi penting dalam mendorong pertumbuhan UMKM dan ekonomi desa, terutama dalam hal permodalan dan pelatihan. Sehingga perlu ada langkah nyata untuk mempercepat pemerataan Koperasi Merah Putih di seluruh daerah.
“Peluang ini besar karena usaha kecil dan menengah di desa sangat banyak. Kebutuhan permodalan juga tinggi. Harusnya ini jadi kesempatan besar agar Koperasi Merah Putih bisa berkembang sampai ke kecamatan dan desa,” tegasnya.
Ketika HIPMI jadi fasilitator pelatihan, Sucianti berharap Koperasi Merah Putih dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal sekaligus sebagai model pembangunan ekonomi desa di tingkat nasional. Red