BERITA TERKINIHEADLINE

Prof Armin Terbitkan 130 Publikasi & 15 Penelitian Sebelum Sandang Gelar Guru Besar UHO

×

Prof Armin Terbitkan 130 Publikasi & 15 Penelitian Sebelum Sandang Gelar Guru Besar UHO

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Universitas Halu Oleo (UHO) mengukuhkan Prof. Dr. Tamrin, sebagai Guru Besar dalam bidang Teknologi Rekayasa Pangan. Sidang senat terbuka yang digelar di Auditorium Mokodompit, Senin (29/9/2025), menjadi puncak perjalanan panjang akademiknya dengan catatan 130 luaran penelitian dan 15 penelitian selama masa baktinya.

Dalam kesempatan itu, Prof. Tamrin menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Rekayasa Teknologi Pengolahan Kakao untuk Menghasilkan Pangan Fungsional dan Menopang Sistem Agroindustri Zero Waste”.

Usai dikukuhkan, Prof. Tamrin mengungkapkan rasa syukur akhirnya bisa resmi dikukuhkan setelah sempat tertunda sejak Maret 2025.

“Alhamdulillah setelah dikukuhkan ini, tentu kita merasa lega karena harusnya sudah direncanakan sejak Maret lalu, tetapi sempat tertunda karena beberapa kendala. Hari ini akhirnya terlaksana, dan kami sangat bersyukur,” ucap Prof. Tamrin.

Baca Juga :  31 Mahasiswa UHO Jadi Paskibraka, Kibarkan Merah Putih HUT RI Perdana Dipimpin Rektor Prof Armin

Pria kelahiran Batara Guru, Bau-Bau, 17 Mei 1969 ini mengabdikan diri selama 23 tahun di Fakultas Pertanian UHO. Pendidikan dasar hingga menengah ditempuhnya di Ambon, kemudian melanjutkan studi S1 di Universitas Darussalam Ambon, serta S2 dan S3 di Universitas Brawijaya Jawa Timur.

Selama karier akademiknya, Prof. Tamrin telah mencatat 15 penelitian dengan lebih dari 130 luaran penelitian, termasuk 6 publikasi di jurnal internasional bereputasi dan 8 di jurnal internasional lainnya. Ia juga aktif melaksanakan 30 kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Selain aktif menulis publikasi, Prof. Tamrin dikenal dengan inovasi pengolahan kakao. Salah satu inovasi andalannya adalah Sultan Coklat, produk cokelat berbahan dasar kakao yang dipadukan dengan rumput laut dan gula merah.

Baca Juga :  Sepak Terjang Telkomsel Nyalakan Semangat Indonesia di HUT ke-80 RI

Inovasi ini disebut sebagai yang pertama di Indonesia, karena belum ada produsen cokelat lain yang memanfaatkan rumput laut sebagai campuran.

“Jadi kita manfaatkan sumber daya yang cukup banyak di Sultra, yaitu rumput laut dan gula merah serta kakao sebagai unggulan daerah. Hal yang sangat menggembirakan bagi kami, nama produknya Sultan Coklat, itu satu impian supaya Sultra menjadi negeri coklat,” tutur Prof. Tamrin.

Selain cokelat batangan dan minuman cokelat, Prof. Tamrin juga mengembangkan riset pemanfaatan kulit biji kakao menjadi kertas dan bioplastik berbasis teknologi nanoselulosa.

Ke depan, ia berencana mengembangkan cokelat menjadi senyawa yang lebih fungsional dengan meningkatkan kandungan triptofan untuk menghasilkan serotonin, senyawa yang memberikan rasa bahagia.
“Sehingga dengan itu, dia bisa menjadi cokelat ini sebagai makanan anti galau,” ujar Prof. Tamrin.

Baca Juga :  Pemkab Kolaka Utara Luncurkan Dashboard Kalosara, Dukung Program Nasional 'Satu Data Indonesia'

Meski perjalanannya penuh tantangan, terutama keterbatasan laboratorium dan akses bahan kimia, ia mampu mengatasinya dengan menjalin kolaborasi.
“Mungkin kita masih kekurangan beberapa fasilitas, tapi kita bisa memanfaatkan peralatan di tempat lain,” kata Prof. Tamrin.

Prof. Tamrin berharap riset kakao yang ia kembangkan dapat memberi nilai tambah maksimal bagi masyarakat Bumi Anoa.

“Ke depan, kita berharap cokelat ini menjadi satu komoditi yang bisa dibanggakan bagi masyarakat Sultra untuk dikembangkan dengan nilai tambah yang sangat maksimal supaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara,” ujar Prof. Tamrin.

Laporan : Ika Astuti

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x