LAJUR.CO, KENDARI – Yasir Nur Ikhwanuddin, mahasiswa Program Studi Penjaskesrek Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) angkatan 2022, sukses menyumbangkan medali emas bagi kampusnya pada ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XIX 2025 di Jawa Tengah (Jateng).
Atlet muda yang mengenal dunia silat sejak duduk di bangku kelas 3 SMP, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya bisa mewakili UHO di ajang bergengsi ini.
“Sangat senang sekali, karena bersaing di UHO itu tidak mudah. Banyak atlet yang berdatangan untuk bisa masuk di tim inti UKM Silat UHO, tapi alhamdulillahnya saya termasuk orang yang bisa masuk di tim inti silat UHO,” ucap Yasir Nur Ikhwanuddin, Rabu (1/10/2025).
Motivasi utama Yasir dalam mengikuti POMNAS adalah keinginan untuk berlaga di ajang paling bergengsi di kalangan mahasiswa, serta untuk membanggakan kedua orang tuanya.
Meski demikian, perjalanan menuju podium tidak mudah. Tantangan terberat baginya adalah menurunkan berat badan hingga 7 kilogram agar bisa turun kelas. Selain itu, ia harus berhadapan dengan lawan-lawan tangguh, khususnya dari Jateng dan Jabar.
“Saya tidak punya strategi khusus selama pertandingan. Karna prinsip saya itu main lepas, enjoy dan intinya bisa membanggakan pelatih,” tutur Yasir Nur Ikhwanuddin.
Untuk menjaga kondisi fisik dan mental, Yasir sangat disiplin dalam menjaga pola makan dengan menghindari makanan dan minuman sembarangan serta memastikan istirahat yang cukup.
“Istirahat minimal 7-8 jam per hari, dan tidur malam itu saya lakukan maksimal tidur sebelum jam 10 malam, kemudian joging pagi wajib setiap hari untuk jaga kondisi tubuh dan fisik,” ujar Yasir Nur Ikhwanuddin.
Dukungan penuh dari keluarga dan kampus turut memperkuat langkah Yasir dana mengikuti POMNAS. Orang tua memberikan keleluasaan penuh untuk fokus berlatih, sementara pihak jurusan dan universitas selalu memberi izin setiap kali harus mengikuti kompetisi.
Raihan emas di POMNAS XIX 2025 sebenarnya bukan hal yang mengejutkan baginya, sebab sejak tahun lalu ia telah menargetkan pencapaian tersebut. Lebih dari itu, pengalaman ini mengubah pandangannya terhadap masa depan kariernya.
“Awalnya saya tidak ingin menjadi atlet silat, setelah ikut POMNAS keinginan saya untuk menjadi atlet silat itu sangat besar,” kata Yasir Nur Ikhwanuddin.
Ia juga mengapresiasi dukungan penuh UHO dalam pembinaan atlet. Ia berharap pemerintah daerah bisa semakin serius dalam membina potensi atlet muda di Bumi Anoa.
“Harapan saya semoga ke depan lebih baik lagi, dan pemerintah Sultra bisa lebih memperhatikan pembinaan atlet di daerah kita,” ungkap Yasir Nur Ikhwanuddin.
Laporan : Ika Astuti