LAJUR.CO, KENDARI – Sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi intelektual muda, Staf Khusus Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Bidang Hukum, Regulasi, dan Tata Kelola (Stafsus Mendiktisaintek) Dr. Ismail Hassani, hadir memberikan pesan inspiratif dalam pelaksanaan wisuda hari kedua Universitas Halu Oleo (UHO).
Di hadapan 758 wisudawan, Ismail menegaskan pentingnya daya pikir, inovasi, serta tanggung jawab sosial sebagai bekal utama dalam menapaki kehidupan setelah wisuda.
Dr. Ismail menyampaikan rasa bangga untuk para wisudawan dan mengajak mereka untuk menjadikan kemampuan berpikir sebagai kekuatan utama menghadapi masa depan.

Ia mengutip pemikiran filsuf Prancis Rene Descartes dengan teori Cogito Ergo Sum “Aku berpikir maka aku ada” sebagai refleksi bahwa eksistensi manusia terletak pada daya pikirnya.
“Yang membuat diri kita ada adalah kemampuan berpikir kita. Kalau kita tidak pernah berpikir, maka kita tidak pernah ada,” ucap Dr. Ismail Hassani, Rabu (5/11/2025).
Menurutnya, kemampuan berpikir kritis dan logis merupakan kunci utama dalam menghadapi tantangan global. Stafsus Mendiktisaintek itu pun menilai bahwa para sarjana merupakan bagian dari kelas sosial baru, yaitu kelas intelektual yang memiliki tanggung jawab besar terhadap diri sendiri, orang tua, dan masyarakat.
“Sarjana apa pun yang kalian raih hari ini adalah kebanggaan dan tanggung jawab. Tanggung jawab kepada diri sendiri, kepada orang tua, dan kepada masyarakat. Karena kalian kini masuk dalam kelas sosial baru: kelas intelektual,” tutur Dr. Ismail Hassani.
Dalam kesempatan itu, Dr. Ismail juga menyampaikan apresiasi kepada Universitas Halu Oleo yang dinilainya sebagai salah satu pelopor pendidikan tinggi di Indonesia.
Ia menilai UHO berkontribusi besar terhadap peningkatan indeks pembangunan manusia, dan mendorong agar hubungan antara kampus dan alumni terus dijaga.
“Kalau kita bicara 2045, maka di tangan kalianlah masa depan bangsa ini akan dijalankan. 25 tahun lagi, kalianlah yang akan memimpin birokrasi, politik, dan sosial. Karena itu, kampus jangan melepaskan alumninya. Mereka itu aset bangsa,” kata Dr. Ismail Hassani.
Mantan Direktur Riset di SETARA itu pun tak lupa, menyampaikan pesan penting dari Menteri Pendidikan Tinggi dan Presiden RI, bahwa kemajuan bangsa ditentukan oleh sains dan teknologi.
Dimana ia menegaskan bahwa ilmu pengetahuan bukan hanya milik bidang eksakta, tetapi juga seluruh disiplin ilmu yang dikelola dengan pikiran jernih dan inovasi.
“Negara ini akan maju kalau dikelola dengan ilmu dan pikiran yang jernih, ditopang oleh inovasi teknologi. Karena itu, jangan lah puas dengan capaian hari ini. Teruslah belajar dan lanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” ungkap Dr. Ismail Hassani.
Laporan : Ika Astuti




