LAJUR.CO, KENDARI – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mulai mempersiapkan arah pembangunan kelembagaan untuk periode lima tahun mendatang melalui Rapat Koordinasi dan Forum Group Discussion (FGD) penyusunan Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029.
Acara yang digelar di Swiss-Belhotel Kendari, berlangsung selama empat hari mulai tanggal 18 hingga 21 November 2025. Menekankan perlunya sinkronisasi dengan kebijakan nasional dan Kementerian Agama (Kemenag).
Rektor IAIN Kendari, Prof. Husain Insawan, menyampaikan pemerintah melalui Asta Cita, dan Kementerian Agama melalui Asta Protas, telah memberikan panduan strategis yang perlu dijadikan rujukan dalam penyelarasan program dan arah pembangunan pendidikan tinggi keagamaan.

“Renstra yang disusun tidak hanya sebagai dokumen administratif, tetapi harus menjadi kompas yang menuntun seluruh langkah kita agar selaras dengan arah pembangunan nasional dan kebijakan Kementerian Agama. Dengan begitu, setiap program benar-benar berkontribusi pada kemajuan institusi dan masyarakat,” ucap Prof. Husain Insawan.
Prof. Husain Insawan mengungkapan untuk mencapai keselarasan tersebut, IAIN Kendari telah merumuskan Asta Peran (Delapan Peran Utama) sebagai orientasi pengembangan kelembagaan.
Asta Peran ini kemudian dituangkan dalam empat fokus utama yang akan memandu Renstra 2025–2029 yakni penguatan moderasi dan ekoteologi, digitalisasi dan sibernisasi, penguatan manajerial dan transformasi tata kelola, serta regionalisasi dan internasionalisasi.
“Dengan visi menjadi pusat pengembangan kajian Islam transdisipliner di kawasan Asia tahun 2045, kita ingin mewujudkan lembaga yang moderat, modern, maju secara manajerial, serta berdaya saing regional hingga internasional,” tutur Prof. Husain Insawan.
Rangkaian FGD sendiri meliputi evaluasi Renstra 2021–2024, analisis SWOT kelembagaan, pembagian kelompok per bidang, penyusunan Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU), hingga sinkronisasi Renstra IAIN Kendari dengan Renstra Kemenag 2025–2029. Seluruh proses ini difasilitasi oleh tim penyusun bersama Lembaga Penjaminan Mutu (LPM).
Melalui serangkaian diskusi intensif tersebut, IAIN Kendari menargetkan terumuskannya rancangan awal Renstra 2025–2029.
“Dokumen ini akan menjadi pedoman dalam memperkuat tata kelola modern, mendorong akselerasi digitalisasi, menguatkan moderasi beragama, hingga meningkatkan daya saing kampus pada level nasional, regional, maupun internasional,” ungkap Prof. Husain Insawan.
Laporan : Ika Astuti




