BERITA TERKINIKESEHATANNASIONAL

Iritasi Kulit Bayi saat Cuaca Tak Menentu, Ini Saran Dokter

×

Iritasi Kulit Bayi saat Cuaca Tak Menentu, Ini Saran Dokter

Sebarkan artikel ini
Iritasi Kulit Bayi saat Cuaca Tak Menentu, Ini Saran Dokter
Ilustrasi. Foto : Ist

LAJUR.CO, KENDARI – Cuaca yang cepat berubah dari panas terik ke hujan deras hingga kondisi lembap akibat banjir membuat kulit bayi lebih rentan mengalami iritasi. Kulit mereka yang masih sensitif memang membutuhkan perlindungan ekstra agar tidak mudah kering atau terkena ruam.

Dokter spesialis anak dari Tzu Chi Hospital, Ian Suteja menjelaskan bahwa kulit bayi belum berkembang secara sempurna, sehingga daya tahannya terhadap perubahan cuaca tidak mempengaruhi orang dewasa.

“Kulit bayi mudah kering dan iritasi. Jika bayi tidak nyaman, tidur bisa terganggu,” kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (1/12).

Padahal kata Ian, hormon pertumbuhan diproduksi maksimal saat tidur nyenyak, sehingga kesehatan kulit sangat berhubungan dengan tumbuh kembang optimal.

Baca Juga :  Mencapai Peringkat Risiko ESG Terbaik, PT Vale Indonesia Masuk Daftar 15 Perusahaan Pertambangan Berisiko Terendah di Dunia

Mengapa cuaca ekstrem memicu iritasi?
Perubahan cuaca yang tidak menentu menyebabkan kulit bayi menghadapi kondisi ekstrem, panas yang memicu keringat berlebih, hujan yang meningkatkan kelembapan, hingga paparan udara dingin atau lembap saat banjir.

Kombinasi ini dapat menyebabkan biang keringat, ruam kemerahan, hingga iritasi berulang. Untuk mencegahnya, dokter menekankan pentingnya menjaga kelembapan kulit sejak dini.

Ian menyebut cara menjaga kulit bayi dari serangan cuaca ekstrem ini dengan memanfaatkan tiga bahan utama yang biasnya terdapat dalam produk perawatan bayi. Tiga bahan ini memang dibutuhkan kulit bayi untuk menjaga penghalang alami tetap kuat, yakni:

• Ceramide untuk memperkuat pelindung kulit.

Baca Juga :  Anyaman Nentu Kreasi Warga Muna Warnai Pameran STQH Nasional, Diminati Pengunjung Luar Daerah

• Oat untuk meredakan kemerahan dan iritasi.

• Mikrobiom untuk menjaga keseimbangan alami kulit.

“Ketiga bahan ini sebenarnya sudah dikenal luas, tapi sering kali digunakan terpisah. Jika digabungkan, hasilnya jauh lebih optimal untuk kulit bayi,” kata Ian.

Dokter ulit di Brawijaya Hospital, Sanitca Indah, menegaskan bahwa orang tua perlu lebih cermat dalam memilih produk yang digunakan setiap hari pada kulit bayi.

Menurutnya, produk yang aman, idealnya memenuhi tiga syarat berikut, mulai dari hypoallergenic tested, dermatologically tested, dan bebas bahan berbahaya dan iritan.

“Ini sangat penting agar kulit bayi tidak mengalami reaksi yang mengganggu kenyamanannya,” ujarnya.

Sanitca juga menyarankan penggunaan sabun lembut, pelembap harian, serta meminimalkan paparan cuaca ekstrem untuk mengurangi risiko iritasi.

Baca Juga :  Prabowo Terbitkan Aturan Pengolahan Sampah Jadi Listrik

CEO & Founder GENTLY Baby, Nyoman Anjani mengatakan untuk mengembangkan produk kesehatan bayi, sangat penting melakukan riset mendalam untuk memastikan formulasi yang dihasilkan semakin aman dan efektif bagi kulit bayi.

Penelitian juga harus dilakukan dengan melibatkan tenaga medis agar setiap bahan aktif yang digunakan benar-benar sesuai untuk kulit bayi yang masih sensitif dan rentan mengalami iritasi.

“Semua formula harus hypoallergenic, dermatologically tested, dan bebas bahan berbahaya. Peran Medical Expert penting sebagai jembatan antara pengetahuan sains dan kebutuhan para orang tua dalam merawat kulit bayi,” kata dia. Adm

Sumber : Cnnindonesia.com

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x